Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Sejauh Manakah Online Shaming Bisa Diterima Sebagai Sanksi Sosial?

Diperbarui: 5 Oktober 2020   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi online shaming-gov.il

Komentar-komentar menarik dari Kompasianer di artikel saya yang berjudul Online Shaming, Memberi Efek Jera atau Sekadar Melampiaskan Amarah?, rupanya menginspirasi saya untuk menulis artikel lanjutan tentang online shaming. Misalnya, komentar menarik dari Kompasianer, Mas Deddy Husein Suryanto berikut ini. 

hasil tangkapan layar-kompasiana.com

Atau komentar dari Kompasianer, Pak Sutrisno S Parasian Panjaitan berikut ini. 

hasil tangkapan layar-kompasiana.com

Jadi, dari mana sih asal mula adanya online shaming? Siapa saja kah korban online shaming? Sejauh manakah online shaming bisa diterima sebagai sanksi sosial? Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk terhindar dari risiko online shaming

Kecenderungan untuk Mempermalukan Orang Lain

Online shaming sendiri adalah suatu tindakan mempermalukan orang lain yang dilakukan dengan cara menghina, menguntit atau menyebarkan ancaman kepada si korban. 

Online shaming bisa muncul akibat ucapan-ucapan, tindakan atau unggahan-unggahan seseorang di media sosial. Lalu, mengapa ada orang yang senang mempermalukan orang lain, terutama di dunia maya? 

Jauh sebelum dunia mengenal internet dan sosial media, keinginan manusia untuk mempermalukan orang lain sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Salah satu praktik shaming di dunia nyata pada masa lampau adalah penyaliban para pelaku kriminal yang dilakukan oleh masyarakat Yahudi. 

Foucault, dalam bukunya yang berjudul Disiplin Tubuh, memaparkan pemikirannya mengenai praktik shaming setelah mengamati kegemaran masyarakat Perancis menonton penyiksaan yang kejam pada abad 17 hingga awal abad 18. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline