Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Puisi | Sajak Rindu yang Beracun

Diperbarui: 15 Desember 2019   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

glass bottle on shelf-photo by Davide Baraldi from Pexels

Entah apa yang terjadi saat aku pergi
Ketika aku kembali, yang kulihat adalah wajah-wajah penuh kekecewaan
beberapa dari mereka meluapkan amarah
bahkan kudengar ada yang berharap bisa mengirimkanmu pada kematian
agar nisan itu bisa mereka tulis dengan darah
ya, darahmu!
juga namamu

Aku mengenalmu dari serpihan-serpihan sajak rindu
yang sering kau titipkan pada angin atau embun
Aku mengenalmu sebagai penyair berkawan sunyi
yang selalu menunggu malam tiba
agar kau bisa menyusun kepingan rindu dan kenangan menjadi sajak yang utuh

Tapi, sejak kapan sajak-sajak rindumu menjadi begitu beracun?

15/12/2019 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline