Entah apa yang terjadi saat aku pergi
Ketika aku kembali, yang kulihat adalah wajah-wajah penuh kekecewaan
beberapa dari mereka meluapkan amarah
bahkan kudengar ada yang berharap bisa mengirimkanmu pada kematian
agar nisan itu bisa mereka tulis dengan darah
ya, darahmu!
juga namamu
Aku mengenalmu dari serpihan-serpihan sajak rindu
yang sering kau titipkan pada angin atau embun
Aku mengenalmu sebagai penyair berkawan sunyi
yang selalu menunggu malam tiba
agar kau bisa menyusun kepingan rindu dan kenangan menjadi sajak yang utuh
Tapi, sejak kapan sajak-sajak rindumu menjadi begitu beracun?
15/12/2019