Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Hari-hari Kelam di Bulan September

Diperbarui: 25 September 2019   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata orang-orang, aku beruntung hidup di negeri yang gemah ripah loh jinawi. Disini, matahari bersinar sepanjang tahun, dengan pergantian shift antara gelap dan terang yang masing-masingnya berlangsung selama 12 jam. Disini, hujan bisa menghapus panas, meluruhkan debu-debu sisa kemarau. Disini, kau bisa temukan apapun. Gunung-gunung menjulang tinggi, pantai-pantai cantik nan eksotis, hutan-hutan lebat paru-paru bumi. 

Belum lagi kisah-kisah heroik para pejuang yang gugur di medan tempur. Atau kisah-kisah inspiratif para perintis, para pendiri Republik ini dengan kemampuannya berdiplomasi. Membuat mereka begitu disegani, bukan hanya di seantero negeri. Namun juga ke negeri-negeri di belahan bumi yang lain. 

Itu hanyalah sepenggal romantisme masa silam yang kini dikoyak oleh para penguasa. Hutan-hutan terbakar. Pohon-pohon dan hewan-hewan mati bergelimpangan. Beberapa daerah dikepung asap. ISPA mengancam. Anak-anak tak bebas bermain dan bersekolah. 

Sementara di Ibukota sana, anggota dewan membuat ulah. Independensi KPK dikebiri demi pundi-pundi tetap terisi. Revisi Undang-Undang tidak berpihak pada rakyat. Mungkin mata sudah buta, telinga sudah tuli dan nurani sudah mati. Mahasiswa memenuhi jalan-jalan, menyatakan tuntutan, menyuarakan aspirasi, berdemonstrasi. 

Mungkinkah sejarah akan terulang kembali? 

25/09/2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline