Lihat ke Halaman Asli

Luna

Writer

Tersipu Sendirian

Diperbarui: 29 September 2024   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk yang memiliki hatiku dan kuharapkan menjaganya agar tetap hidup bersama setiap hembusan nafasnya di sana..

Aku diam-diam menulis untukmu berbait-bait cinta yang kusisipkan dalam sepi malam dan hangatnya bintang-bintang yang menghiasi..

Ingin aku sampaikan banyak hal namun aku hanya penulis yang lebih mahir menggores-goreskan penaku dibanding berceloteh penuh makna di hadapanmu..

Untaian kata yang menghiasi bait-bait setelah kalimat ini tiba-tiba mendesak ujung-ujung pembuluh darahku untuk menuliskannya agar suatu hari kau menemukannya dan membacanya ketika merinduiku!

Ini aku..

Seseorang yang setiap mencuri pandang untuk melihat indahnya kedipan matamu dari balik bahu itu, kemudian tersipu sendirian..

Seseorang yang apabila mendapati detak jantungmu berdegup memburu ketika kita bersama, lalu tersipu sendirian..

Dan aku..

Seseorang yang apabila jemarimu menyuapiku dengan lembut,

diam-diam aku menahan senyumku sebab tersipu karena kau tengah lekat menatapiku,

aku berusaha keras tampak tenang meski rasanya jantungku kini yang mungkin meledak, melalak!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline