"Aku berhasil memerankan Rapunzel, Imogen, ataupun Cleopatra, tapi gagal memerankan diri sendiri. Dalam hidup, aku pemain sandiwara yang buruk. Itulah diriku."
-------------------------- ------------------------
Di kediaman Arabel.
Para polisi masih mencari keberadaan gadis Jerman tersebut. Mereka telah menjelajah lantai bawah namun kosong. Kini para polisi itu hendak mencari ke lantai atas.
Dua polisi terdepan sudah naik dan kini hampir mencapai ujung anak tangga. Mereka maju dengan hati yang terus berdebar - debar.
Polisi pertama akhirnya berhasil menjejak lantai atas dengan selamat. Ia pun bernapas dengan lega. Pandangannya menyapu ke seluruh penjuru ruang. Tak ada apapun yang mencurigakan. Ia pun membalikkan badan, memberi kode pada para polisi di bawah. Menyampaikan pada mereka bahwa situasi aman.
Namun saat polisi itu membalikkan badan kembali, senyumnya seketika lenyap. Wajahnya kini jadi sepucat mayat. Pistolnya terlepas dari genggaman.
Arabel, entah darimana datangnya, sudah berdiri di depannya. Gadis itu berdiri tegak tanpa berkata apa - apa. Ia menatap polisi dihadapannya dengan wajah sedih.
Polisi kedua yang baru menginjakkan kaki di lantai atas, kaget bukan kepalang. Tak menduga akan melihat Arabel sudah berdiri di depan rekannya begitu saja.
Polisi kedua pun hilang keseimbangan dan jatuh terjengkang. Tubuhnya bergulingan sepanjang anak tangga dan membuat para polisi lain terperanjat. Serentak mereka menghambur menaiki anak tangga menuju lantai atas.
Dan apa yang terjadi selanjutnya adalah kehebohan.