Blog pertama setelah berakhirnya drama skripsi dan revisi...akhrinya bisa nulis lagi hehehehe..seperti biasa, gue mau mencoba mengkesplorasi suatu info atau isu terbaru yang terkait olah raga, pop culture dan isu nasional atau internasional. Kali ini gue akan membahas seputar Star Wars, langsung saja scroll bawah.
Beberapa tahun belakangan ini, para penggemar Star Wars merasakan mulai adanya kemunduran dalam segi prestige nya. Meskipun produk Star Wars, baik dalam film atau game mulai di produksi besar-besaran, para fans Star Wars masih merasa tidak cukup untuk mengembalikan prestigenya seperti sedia kala.
Kejayaan Star Wars dalam industri hiburan dirasakan saat tiga film pertama dimainkan di bioskop di sekitar tahun 1970-1980 yang menceritakan Luke Skywalker remaja biasa yang menjadi ksatria dan menjadi sang penyalamat galaksi dari rezim Kekaisaran Galaksi yang jahat.
Dalam tiga film tersebut sangat menonjolkan nilai-nilai tuk menjadi seorang pahlawan sekaligus rendah hati yang akhirnya menjadi idola, bahkan sampa mempengaruhi gaya hidup publik. Bukan hanya nilai-nilai kebaikan dan kekeluargaan yang ditonjolkan, aksi lightsaber yang menegangkan dan kemegahan pesawat tempur luar angkasa memberikan sensasi yang baru dalam genre science fiction.
Hampir 10 tahun setelah Return of The Jedi. Star Wars memproduksi 3 film selanjutnya yang menceritakan tentang Anakin Skywalker, seorang ksatria Jedi muda yang rentan terhadap emosional, baik dari kemarahan sampai cinta.
Cerita ini disebut sebagai The Prequel karena ber setting sebelum era Kekaisaran. Namun, respon para fans seringkali melontarkan kritik-kritik, baik dari tokoh atau dialog antar tokoh yang tidak sesuai dengan Trilogi pertamanya. Meskipun banyak kritik dalam perfilman, industri game yang bertema Star Wars sedang kencang-kencangnya dan diterima baik oleh para fans nya, seperti The Knights of The Old Republic, Republic Commando, Battlefront I&II dan The Force Unleashed I&II.
Setelah dibeli oleh Disney, muncul secercah harapan untuk membuat film Star Wars selajutnya pasca bangkrutnya Lucasfilm dan hal tersebut juga mempengaruh terhadap Lucasarts, game developer yang memproduksi game yang bertema film karya George Lucas. Namun, ekspetasi yang tinggi malah menjadi kekecewaan.lagi. Sistem micro-transaction di game EA Star Wars: Battlefront I&II, ditambah lagi blunder Episode 8 The Last Jedi menjadi puncak kekecewaan oleh penggemar Star Wars.
Kurangnya sensasi duel lightsaber, pertempuran baik di planet atau luar angkasa, serasa bukan Star Wars lagi karena hal tersebut sudah menjadi dna Star Wars sendiri. Produksi terkahir yang hampir memenuhi ekspetasi karena ada unsur utama Star Wars adalah game The Force Unleashed.
Meskipun dari sisi cerita ada sedikit kekurangan, namun berkat gameplay beserta grafik dan edit suaranya menonjolkan unsur utama dalam Star Wars. The Force Unleashed menceritakan tentang Starkiller murid Darth Vader dalam membantu Kekaisaran dalam menguasai Galaksi. Sedangkan The Force Unleashed II, adalah lanjutan yang pertama dengan tokoh yang sama tapi Starkiller adalah hasil kloning dan membantu Rebel Alliance sambil mengingat kembali ingatan dari tubuh asli Starkiller.
Game ini sangat mengedepankan the arts of lightsaber dan mengeksplorasi lebih jauh terhadap penggunaan force itu sendiri sehingga karakter Starkiller seakan lebih kuat daripada Jedi atau Sith lainya. Sayangnya hanya alur cerita yang kurang mendukung yang akhirnya produksi The Force Unleashed III dibatalkan.
Serial game The Force Unleashed menjadi serial game terakhir yang memberikan sensasi dalam memperlihatkan variasi aksi lightsaber dan kekuatan force. Serial game Battlefront I&II yang dibuat ulang oleh EA juga memperlihatkan aksi lightsaber, namun tidak banyak variasi lightsaber yang ditunjukan karena memang fokus ke gameplay Third-Person Shot em-up.