Lihat ke Halaman Asli

Menggadai Mimpi

Diperbarui: 30 Agustus 2016   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tadi malam, Mimpi mampir ke kamarku. Dengan setengah hati aku bangun dan memandanginya penuh kesal.

“ Kau tidak akan bertanya mengapa aku datang?” tanyanya

“ Tidak perlu!. Cukup katakan saja apa maumu?”

“ Aku hanya mau mengingatkan tenggang waktuku hampir tiba, dan aku akan kembali bersamamu”

Aku terkejut!!

“Tunggu dulu!.  Aku akan meminta perpanjangan waktu” 

“ Apa???!. Mengapa kamu selalu menunda untuk menebusku?” mimpi terlihat marah

“ Aku belum cukup siap untuk hidup bersama mu Mimpi, ada banyak perut yang harus kuberi makan dengan pekerjaanku sekarang”

“ Itu hanya alasanmu untuk menunda – nunda. Yang sebenarnya kamu tidak berani keluar dari zona nyaman, kamu gengsi, kamu malu di cap gagal, kamu…

“ Berhentilah menghakimi ku, tahu apa kamu apa yang ada dipikiranku!” aku setengah berteriak

Aku memang tidak tahu banyak, tetapi aku tahu kamu tidak bahagia dengan apapun yang kamu kerjakan. Sebab akulah yang selalu kamu impikan!”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline