Pria tua itu duduk termenung di balik jendela ruangan tempatnya kini dititipkan. Sebuah rumah besar dengan ruangan - ruangan yang semuanya dihuni manusia - manusia senja sepertinya. Dia sungguh tak mengira kalau masa tuanya akan berakhir begini. Diabaikan
Daun- daun berguguran, ranting – ranting meranggas. “ Musim gugur sepertinya hadir lebih awal “ gumamnya. Ah tapi peduli apa dia dengan semua itu, kini hidupnya tinggal menunggu waktu. Hidup bahagia di masa lalu lenyap bersamaan kepergian sang istri tercinta. “Anak – anaknya?” Itu semua hanya akan membuatnya merasa bersalah
****
“ Papa, kami akan menyewa seorang perawat khusus untuk menjagamu di panti itu” Rose anaknya memberi pengertian
“ Papa tidak akan meninggalkan rumah ini, disinilah kebahagiaanku berada!”
“ Jika tetap tinggal disini, siapa yang akan menjaga papa “ tantang Mark
“ Jika salah satu dari kalian tidak bersedia, kamu bisa sewa perawat untuk tinggal disini dan menjagaku”
Ketiga anaknya saling memandang
“ Papa, rumah ini sudah kita jual!” si bungsu Jenny akhirnya buka suara
“ Apa????” tanya tuan Ong dengan suara kencang
“ Iya Papa, kami bertiga mengalami kebangkrutan dalam bisnis. Dan satu satunya investasi yang bisa kami jual hanya rumah ini”