Lihat ke Halaman Asli

luluul mukarromah

mahasiswa semester 1 di universitas nahdlatul ulama surabaya

Mutiara Tak Berbatu

Diperbarui: 7 November 2022   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai mutiaraku

Kau masih saja membisu

Enggan bersuara padaku

Atau sengaja terbelenggu

Aku mau mengintip mahkota biru Namun degup jantung masih malu Segan pada pesonamu, terlalu Hanya berani menunggu, selalu

Wahai calon perawat kalbu Meski belum ada temu Aku terserang penyakit rindu Rawat Aku! Hanya kamu dokterku

Sembuhkan Aku dengan dongeng cintamu Lantunkan bunyi dari dalam dada mu Nyanyikan padaku rayu-rayu merdu Hingga Aku tertidur lelap di pangkuan mu

Namun, harapan ku padamu Ratu Setelah Aku dan Kamu menyatu Jangan bangunkan Aku dengan bara api cintamu Biarkan Aku abadi di peluk mesramu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline