Pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pada era globalisasi dan teknologi informasi seperti saat ini, tantangan pendidikan semakin kompleks dan dinamis. Untuk menghadapinya, diperlukan kurikulum yang mampu mengakomodasi kebutuhan dan perkembangan peserta didik, sekaligus mendorong kreativitas, inovasi, dan semangat kebangsaan.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Indonesia memperkenalkan "Kurikulum Merdeka" sebagai inovasi berani dalam sistem pendidikan. Artikel ini akan mengulas karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka, serta bagaimana kurikulum ini menjanjikan masa depan yang lebih cerah bagi pendidikan di Indonesia.
Menurut laman kemdikbud, terdapat 3 karakteristik Kurikulum Merdeka, diantaranya:
1. Pengembangan Soft Skills dan Karakter
Pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Salah satu perbedaan mendasar antara Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum lainnya adalah pengembangan profil siswa Pancasila yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran kokurikuler.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek dimana pencapaian kompetensi pembelajaran dan karakteristik siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Proyek Pelajar Pancasila didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Kegiatan pembe;ajaran ini dilaksanakan secara fleksibel baik dari segi isi, kegiatan pembelajaran maupun waktu pelaksanaannya. Dalam pelaksanaannya, proyek profil pelajar Pancasila direncanakan terpisah dari intrakurikuler.
Program ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah untuk mewujudkan karakter bangsa yang dilandasi nilai-nilai luhur Pancasila untuk menghadapi krisis moral generasi di era ini dan di masa mendatang. Untuk mengimplementasikannya, pemerintah mengalokasikan 30% dari JP reguler per tahun.
Dalam projek ini, siswa dapat dilatih untuk mengembangkan berbagai soft skills, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja dalam tim, kepemimpinan, dan berpikir kritis. Soft skills ini akan membantu mereka menjadi individu yang lebih efektif dan memiliki pengaruh positif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Profil Pelajar Pancasila biasa disebut sebagai P5 dibenruk dengan tujuan untuk membantu guru dalam mengamati dan mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. P5 ini bisa dikatakan sebagai pembelajaran lintas disiplin ilmu yang sangat penting untuk siswa. Ada enam kompetensi yang telah dirumuskan menjadi dimensi kunci yang saling berkaitan dan menguatkan sebagai upaya dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila menjadi utuh dan berkembang, diantaranya yaitu:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
- Beekebhinekaan global
- Bergotong royong
- Memiliki sikap mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif