Lihat ke Halaman Asli

Bersepeda ke "Monumen Ketenangan Jiwa" Semarang

Diperbarui: 21 Oktober 2015   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu pagi seperti biasanya jika tidak ada acara, Boku bersepeda atau nggowes santai untuk refreshing sambil olahraga, menikmati pemandangan, menikmati udara pagi.Pagi itu memang sudah terskejulkan untuk nggowes ke tempat “Monumen Ketenangan Jiwa”.

Sekilas tentang “Monumen Ketenangan Jiwa (Chinkon no Hi 鎮魂の碑)”

 

Menurut berbagai sumber baik itu dari internet atau dari tulisan yang terpahat dalam monumen tersebut “Monumen Ketenangan Jiwa (Chinkon no Hi 鎮魂の碑)”adalah monumen yang dibangun pemerintah Jepang untuk mengenang arwah para prajurit Jepang yang gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang.   Konon menurut cerita monumen atau prasasti ini menghadap ke utara (Laut Jawa) dan konon katanya mengarah ke Tokyo. Bukan tanpa alasan, hal ini dimaksudkan agar arwah para tentara yang gugur saat pertempuran terjadi bisa merasa tenang dan kembali ke Jepang.  Terdapat deskripsi mengenai monumen ini yang tertulis dalam prasasti dengan tulisan huruf Jepang (Kanji, Hiragana) dan juga ada penjelasan dalam bahasa Indonesia.

 

Lokasinya memang sepi meskipun dekat dengan jalan arteri, di ujung Banjirkanal Barat, di pantai Tanjung Emas sebelah pantai Marina. Suasananya sangat tenang sesuai namanya.  Monumen ini masih jarang dikunjungi orang karena mungkin banyak dari kita yang belum tahu. Mungkin orang-orang Jepang saja yang kebetulan dinas di Indonesia khususnya di Semarang atau Jawa Tengah yang tiap tahun datang berziarah ke sini, atau orang orang yang memang sudah tahu akan sejarah dan keberadaan monumen ini. Bersepeda ("Nggowes") menuju Monumen Monumen Ketenangan Jiwa (Chinkon no Hi 鎮魂の碑) Setelah habis sholat Shubuh berjamaah di Musholla dekat rumah, Boku mempersiapkan dan mengecek kondisi sepeda agar semua dalam kondisi aman dan nyaman. Boku berangkat dari rumah jam 05.30 pagi. Jarak rumah Boku dengan “Monumen Ketenangan Jiwa” sekitar 50km.Cukup jauh memang karena rumah Boku dari Semarang Timur paling timur, sedangkan lokasinya di Semarang Utara dekat Pantai Marina Semarang. Setelah sampai jalan arteri Yos Sudarso, pada lampu lalu lintas setelah PRPP dan Marina, lihat sebelah kanan (jika berangkat dari arah timur), akan melihat gerbang bekas wisata Pantai Tanjung Emas.  Untuk mencapai lokasi monumen ini, Boku merasakan sensasi seperti single track menyusuri jalan yang masih berupa tanah dan banyak terdapat padang rumput/semak-semak di sekitarnya. Jalannya pun berbelok-belok.

Sambil menikmati angin pantai dan pemandangan laut yang indah, apalagi sambil nggowes, serasa bisa membaur dengan alam sembari olah raga, merasakan suasana ketenangan yang akan membuat jiwa kita merasa damai. 

Setelah puas menikmati pemandangan di “ Monumen Ketenangan Jiwa” Boku pun beranjak pulang dengan melewati jalur yang sama saat berangkat. 

Meskipun Monumen ini bukan merupakan lokasi wisata yang terkenal, Boku berkesan perjalanan bersepeda kesana dan monumenr tersebut tetap memiliki pesona tersendiri. Keindahan alam, medan yang dilalui serta suasana ketenangannya yang membuat Boku tidak bosan untuk mengulangi “Nggowes” ke Monumen Ketenangan Jiwa (Chinkon no Hi) ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline