Lihat ke Halaman Asli

Memanfaatkan Sampah Gelas Plastik, Mahasiswa Tim II KKN Undip 2023 Membuat Tanaman Hidroponik

Diperbarui: 12 Agustus 2023   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Program Hidroponik Pada BUDIKDAMBER/Dokpri

Menarik Antusias Warga, Mahasiswa Tim II KKN Undip Membuat Program Hidroponik BUDIKDAMBER Dengan Memanfaatkan Sampah Plastik  

Sukoharjo (30/07/2023) - Dalam upaya untuk mengedukasi masyarakat lokal tentang pertanian berkelanjutan dan alternatif yang ramah lingkungan, mahasiswa Tim II KKN Undip 2023 di Desa Tanjung telah mengambil langkah kreatif dengan mengembangkan proyek tanaman hidroponik. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pertanian modern yang efisien dalam penggunaan air dan lahan, sambil mendukung kemandirian pangan komunitas setempat.

Hidroponik adalah teknologi bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah namun menggunakan air, semaian dan larutan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai media tumbuh. Proses pembuatan tanaman hidroponik menggunakan salah satu metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan memanfaatkan sampah gelas plastik.

Pemanfaatan gelas plastik sebagai alternatif pengganti netpot ini merupakan langkah awal dari penerapan SDGs, juga strategi sederhana yang dapat kita terapkan secara mandiri untuk membatasi dampaknya terhadap planet ini. 

Metode 3R merujuk pada tiga konsep utama dalam pengelolaan limbah: Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Ulang), dan Recycle (Mendaur Ulang). Konsep ini memiliki hubungan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan hingga tahun 2030. 

Mahasiswa Tim II KKN Undip 2023 telah mengambil inisiatif untuk membantu masyarakat di Desa Tanjung dalam memahami, menerapkan, dan mengelola sistem tanaman hidroponik. Proyek ini tidak hanya membantu masyarakat dalam memperoleh pangan berkualitas, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan. 

Dengan penggunaan air yang lebih efisien dibandingkan dengan pertanian konvensional, metode hidroponik yang memanfaatkan sampah gelas plastik ini, dapat mengurangi dampak penggunaan air yang berlebihan serta mengurangi penggunaan sumber daya alam secara drastis.

Menanam dengan menggunakan sistem hiroponik dilakukan dengan cara, persiapkan alat dan bahan berupa media tanam (rockwool), bibit kangkung, flanel sumbu, serta gelas plastik. Selanjutnya, potong media Rockwool dan lubangi menggunakan lidi. Kemudian, masukkan benih tanaman ke dalam media Rockwool (masing-masing 1 benih). 

Selanjutnya, basahi media rockwool menggunakan air dan letakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Langkah terakhir, yaitu menjaga media rockwool tetap lembab dan tidak kering.

Penerapan sistem hidroponik menggunakan sampah gelas plastik ini, mendapat antusias dari warga Desa Tanjung, terutama para ibu-ibu PKK Desa Tanjung. Melalui penerapan sistem hidroponik yang memanfaatkan sampah gelas plastik oleh mahasiswa Tim II KKN Undip 2023, telah tercipta suatu model pertanian modern yang berkelanjutan dan efisien. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline