Lihat ke Halaman Asli

Lulu Lufianti

Mahasiswi S1 Program Studi Ekonomi Syariah

Peran Agama Sebagai Pilar Pembentuk Karakter Mahasiswa

Diperbarui: 25 Mei 2024   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Berlangsungnya Kegiatan Diskusi (Dokpri. Penulis)

Oleh: Lulu Lufianti (Mahasiswi S1 Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang)

TANGSEL-UNPAM, Lukman Hakim, dosen Agama di Program Studi Pendidikan Ekonomi, mengadakan diskusi singkat tentang peran agama dalam membentuk karakter mahasiswa. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Rabu, 24 April 2024, di kampus UNPAM II Viktor, Jl. Puspitek Raya No 10, Serpong, Tangerang Selatan. Yang bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan mengadopsi nilai-nilai positif yang diajarkan oleh agama.

Dalam pemaparannya, Lukman Hakim menekankan pentingnya peran agama dalam mempengaruhi moral dan etika, terutama di masa kini. "Agama mengandung inti dari nilai-nilai yang mengatur perilaku manusia. Seperti yang dikatakan oleh Nabi, "Saat itu aku diutus untuk memperbaiki akhlak manusia". Artinya, bukan tentang syariat yang tidak penting, namun penjelasan syariat sendiri sudah dirintis oleh Nabi-Nabi sebelumnya. Oleh karena itu, yang paling terpenting adalah etika atau akhlak, karena akhlak itu mencerminkan karakter seseorang. Dalam Al-Qur'an, terdapat istilah 'amanu' yang kemudian diikuti oleh 'amal shaleh', yang berarti setiap iman berhubungan dengan amal shaleh. Iman saja tidak cukup, karena keimanan seseorang dinilai dari amal perbuatannya yang baik. Dengan demikian, hal ini menjadi standar paling relevan untuk menilai keimanan seseorang. Karakter keimanan tercermin dalam pelaksanaan amal shaleh yang dilakukan," ujar Lukman Hakim.

Kemudian, Lukman Hakim menjelaskan strategi untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses pembelajaran guna membangun karakter mahasiswa. "Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik spiritual yang sering mengajarkan tentang kedisiplinan dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh adalah melaksanakan sholat sesuai waktu yang telah ditetapkan, yang menunjukkan kedisiplinan dalam mematuhi peraturan. Selain itu, agama juga mengajarkan pentingnya menjadi orang yang jujur dalam segala aspek kehidupan, baik dalam kaitanyya dengan Tuhan maupun dalam interaksi dengan sesama manusia. Hal ini diharapkan dapat menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Sehingga dapat memainkan peran penting dalam membentuk karakter kita," tambahnya.

Terakhir, Lukman Hakim mengutarakan harapannya terhadap peran agama dalam membentuk masa depan yang lebih baik. "Kata kuncinya dalam pendidikan agama dimasa depan hakikatnya tentang bagaimana mengubah perilaku yang kurang baik mejadi baik, porsinya adalah pada pendidikan karakter yang pada gilirannya akan membawa perubahan positif dalam perilaku sehari-hari. Ini menegaskan bahwa agama bukan hanya sebatas teori atau konsep-konsep abstrak, tetapi lebih pada implementasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan praktis. Dengan kata lain, esensi dari agama terletak pada bagaimana nilai-nilai tersebut dijalankan dan diwujudkan dalam tindakan nyata" tegasnya.

Peran agama sangat penting dalam membentuk moral, etika, dan karakter individu. Agama tidak hanya berkaitan dengan teori-teori, tetapi juga relevan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Integrasi nilai-nilai agama dalam pendidikan dianggap penting untuk membentuk karakter mahasiswa. Melalui pendidikan agama, diharapkan perilaku yang kurang baik dapat diubah menjadi lebih baik, memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline