Lihat ke Halaman Asli

Diseminasi Budaya Positif Modul 1.4 Program Guru Penggerak

Diperbarui: 7 Februari 2023   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ARTIKEL AKSI NYATA

PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 7

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Latar Belakang

Sekolah merupakan rumah kedua bagi murid, sehingga sudah seyogyanya sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi mereka. Ki Hajar Dewantara mengibaratkan sekolah sebagai tanah tempat bercocok tanam dan guru adalah petaninya. Agar benih-benih yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, seorang petani harus bisa menyiapkan tanah yang baik dan menjaga lingkungannya dari hal-hal yang dapat merusak tanaman. Dalam hal ini, seorang guru harus mengusahakan sekolah menjadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik sehingga tercipta iklim pembelajaran yang positif di lingkungan sekolah.

Dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif perlu dilakukan pembiasaan-pembiasaan yang dapat menggiring siswa pada pemenuhan keyakinan akan nilai-nilai kebajikan. Dari pembiasaan-pembiasaan tersebut maka akan tercipta budaya positif di sekolah. Nilai-nilai kebajikan yang saat ini ingin dicapai dalam kurikulum adalah karakter profil pelajar pancasila. Dengan membentuk budaya positif di sekolah diharapkan dapat membentuk karakter profil pancasila dalam diri siswa.

Budaya positif adalah pembiasaan yang bernilai positif, Di dalamnya mengandung sejumlah kegiatan yang mampu menumbuhkan karakter positif murid. Kebiasaan yang sudah membudaya akan berjalan dengan sendirinya baik ketika dalam pengawasan ataupun tidak. Oleh karena itu perlu adanya motivasi instrinrik dalam diri setiap warga sekolah. Saat ini motivasi instrinsik tersebut belum sepenuhnya dimiliki oleh warga sekolah, mereka cenderung taat saat ada dalam pengawasan namun ketika tidak ada pengawasan budaya positif tersebut belum sepenuhnya dilakukan.

Agar dapat menumbuhkan motivasi instrinsik dalam diri warga sekolah dapat dilakukan dengan membentuk keyakinan kelas atau sekolah. Melalui keyakinan kelas atau sekolah, warga sekolah dapat lebih memahami dan menghayati nilai-nilai kebajikan yang mereka yakini. Selain itu, untuk menumbuhkan motivasi instrnsik dapat juga dilakukan dengan melaksanakan segitiga restitusi. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat.

Rancangan Aksi Nyata

Tujuan

  • Mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid
  • Terciptanya disiplin positif
  • Terwujudnya suasana yang nyaman di kelas
  • Menciptakan budaya positif

Tolak Ukur

  • Murid mampu membuat kesepakatan kelas sesuai dengan nilai-nilai profil pelajar pancasila
  • Murid mampu menjalankan kesepakatan yang dibuat
  • Terjadi perubahan sikap disiplin positif siswa kepada guru atau murid lain
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline