Lihat ke Halaman Asli

Rahasia Sepertiga Makan untuk Sepertiga Malam

Diperbarui: 23 Februari 2018   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada masa Rasulullah, ada seorang tabib yang dikirim dari Mesir ke Madinah sebagai tanda persahabatan. Namun, 8 bulan kemudian, tabib ini akhirnya pulang lagi ke mesir. Bukan karena dia tidak betah justru ia sangat akrab dan dikenal baik oleh masyarakat di Madinah. Melainkan karena selama 8 bulan ia bertugas di Madinah tak ada satupun orang sakit yang datang untuk berobat ke tempat prakteknya.

Sedangkan di Mesir, jasanya mungkin lebih dibutuhkan. Sebelum pulang, tabib ini berpamitan kepada Rasulullah dan bertanya pada beliau apa rahasia umat Rasulullah selalu terlihat sehat dan tak pernah sakit. Rasulullah menjawab: "Kami adalah umat yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang."

Ada pula hadits Rasulullah yang berkaitan dengan cerita tersebut. Ialah,

"Dari Shalih bin Yahya bin al-Miqdam bin Ma'di Kariba dari ayahnya dari kakeknya Miqdam berkata: saya mendengar Rasul SAW bersabda: 'Tidaklah anak adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih jelek dari perutnya, cukuplah bagi mereka itu beberapa suap makan yang dapat menegakkan punggungnya, maka seharusnya baginya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk dirinya atau udara.'" (HR. Al-Baihaqi)

Maksud dari hadits diatas, kita dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan ketika makan. Makanlah beberapa suap saja hanya untuk menegakkan tubuh kita. Maka seharusnya yaitu, 1/3 untuk makan, 1/3 untuk minum, dan 1/3 untuk bernafas. Pada zaman dahulu, perintah ini merupakan salah satu bentuk keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Sedangkan kita yang hidup pada zaman yang rentang waktunya sangat jauh dari zaman Rasul. Banyak orang-orang sekarang yang mengabaikan anjuran dari hadits tersebut. Hal ini disebabkan juga karena orang-orang sekarang yang dapat mengakses makanan dimana saja, kapan saja, walaupun mereka tidak merasa lapar sekalipun. Padahal jika kita mengikuti anjuran Rasul banyak sekali keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Salah satu contohnya penemuan Kalluri Suba Rao, ahli biologi molekuler(2004): makan sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih "berkonsentrasi" memperbaiki dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA , membuang zat-zat toksin keluar tubuh, dan regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat berlangsung lebih optimal.

Sedangkan apabila kita makan banyak melebihi batasan, maka tubuh akan lebih sibuk dengan kegiatan katabolisme (menguraikan makanan-makanan itu dalam tubuh) dan "tidak sempat" memperbaiki dirinya sendiri. Inilah salah satu pengundang berbagai penyakit seperti kolesterol, diabetes, darah tinggi, dan lain-lain yang dapat memperpendek umur manusia zaman sekarang.

Ada juga, pada tahun 2006, Christian Leeuwenburgh dari Institute of Aging Universitas Florida menemukan bahwa mengurangi porsi makan sebanyak 8% saja dapat mencegah banyak kerusakan organ akibat penuaan. (porsi makan yang dimaksud adalah 'porsi makan sampai kenyang' yang biasa dikonsumsi orang sehari-hari).

Nah sekarang bagaimana jika kita makan secara berlebihan? Hadits rasulullah yang ada di kitab 'Lubabul Hadits' yang sudah diterjemah dalam buku 'Untaian Hadits Bekal Juru Dakwah'.

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Barangsiapa yang makan sampai kekenyangan, maka dia telah memakan sesuatu yang haram." Ada pula hadits rasulullah yang mengatakan bahwa, "Orang yang banyak tidur dan makan itu tidak akan mendapat kesehatan(mudah sakit). dan tidak ada obat dari sesuatu yang haram."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline