Lihat ke Halaman Asli

Luluk Atul Fuadah

Mahasiswa S1 Psikologi Universitas 17 Agustus Surabaya

Optimalkan Interaksi Sosial dengan Mengelola Masalah Kepercayaan

Diperbarui: 20 Juni 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 - Pembagian Buku Pegangan

Optimalkan Interaksi Sosial dengan Mengelola Masalah Kepercayaan 

Surabaya, 13 Mei 2024. KKN (Kuliah Kerja Nyata)

 

Bukan hal yang mudah untuk memberi kepercayaan pada manusia, bahkan kepercayaan menjadi faktor seseorang menentukan keputusan menjalin hubungan. Tanpa ada kepercayaan sulit bagi seseorang untuk mewujudkan loyalitas terhadap sesamanya, dengan adanya kepercayaan bisa dipastikan akan mudah menjalin komitmen dan menentukan arah tujuan hubungan yang jelas. Masalah kepercayaan dapat merujuk pada banyak hal, namun pada umumnya masalah kepercayaan merujuk pada ketidakpastian atau ketidakpercayaan pada sesuatu. Masalah kepercayaan dapat terjadi dalam berbagai konteks seperti dalam hubungan pribadi, agama, politik, bisnis dan sebagainya.

Namun berbeda dengan ekspektasi yang harusnya dewasa ini pikiran semakin terbuka dan lebih waspada ternyata banyak manusia yang menyepelekan tentang kepercayaan ini. Dalam konteks hubungan pribadi, masalah kepercayaan ini seringkali terjadi akibat adanya kecurigaan, penghianatan atau pengalaman masa lalu yang menyakitkan. Masalah ini sangat sering terjadi dan juga memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang, baik secara pribadi maupun secara sosial, tak heran banyak relasi ‘hancur’ karena masalah kepercayaan ini. 

Trust issue merupakan kondisi di mana seseorang tidak mudah percaya dengan orang lain. Selain itu, orang tersebut akan cenderung merasa curiga ketika orang lain mendekatinya. Bagi sebagian orang yang mengalami trust issue, ketika mereka berinteraksi dengan orang lain akan merasa tidak nyaman sehingga orang itu menjauh dari lingkaran pertemanan tersebut (Welander, 2017). Orang yang mengalami trust issue juga merasa bahwa dirinya diabaikan, dikhianati, bahkan dimanfaatkan orang lain. Trust issue secara umum disebabkan karena orang tersebut pernah dikucilkan, dimanfaatkan oleh orang yang dipercayainya, diperlakukan tidak semestinya oleh keluarga, menjadi korban perundungan, korban broken home sekaligus pernah berada pada lingkungan toxic friendship (Handaningtias et al., 2022). 

Selain itu hasil observasi yang dilakukan pada setiap melaksanakan kegiatan di LKSA Pesantren Bismar Al Mutaqim, tentang trust issue bagi anak-anak mungkin termasuk perilaku seperti kesulitan untuk membentuk persahabatan yang kokoh atau merasa sulit untuk membuka diri kepada orang dewasa, bahkan kepada orang tua mereka sendiri.

Melalui program MBKM, Luk Luk Atul Fuadah Mahasiswa fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang didampingi oleh dosen pembimbing Ibu Nindia Pratitis, S.Psi., M.Psi., Psikolog memberikan penyuluhan tentang Trust Issue kepada Anak-anak di LKSA Pesantren Bismar Al Mutaqim. Program penyuluhan ini dilaksanakan pada Senin (13/05/2024) di LKSA Pesantren Bismar Al Mutaqim, dengan tujuan untuk membantu mengidentifikasi akar masalah kepercayaan, memperkuat kembali kepercayaan dalam hubungan interpersonal, dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang membangun kepercayaan bagi anak-anak di LKSA Pesantren Bismar Al Mutaqim. Kegiatan ini dibuka dengan pengisian pre-test untuk mengukur pengetahuan sebelum sesi penyuluhan dilakukan. Baru kemudian dilanjutkan pada kegiatan inti yaitu penyampaian materi terkait dengan Trust Issue dan bagaimana cara mengatasi trust issue. Selanjutnya, pemateri juga tidak lupa memberikan sedikit gambaran kepada audience terkait dengan bentuk-bentukkurangnya kepercayaan. Dengan penyampaian materi tersebut diharapkan anak-anak dapat menerapkan strategi mengatasi masalah kepercayaan dengan baik. 

Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab antar pemateri dengan audiens yang bertujuan untuk merespon pemahaman peserta setelah diberikan materi penyuluhan. Para audiens mengikuti kegiatan penyuluhan dengan aktif, mereka aktif bertanya dan berdiskusi. Di akhir acara, diberikan post-test untuk mengukur pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini ditutup dengan pembagian leaflet yang berisikan materi singkat terkait dengan penyuluhan yang dilakukan. 

Manfaat dari program ini dapat memperbaiki hubungan interpersonal yang rusak. Serta meningkatkan rasa percaya diri dan kepercayaan diri dan mengurangi tingkat kecemasan dan ketidakpastian dalam hubungan. Selain itu juga diharapkan membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang sehat dan berkelanjutan bagi anak-anak di LKSA Pesantren Bismar Al Mutaqim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline