Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Undip Ajak Ibu-Ibu PKK Mengurangi Limbah Minyak Jelantah dengan Menghasilkan Produk Lilin Rumahan

Diperbarui: 13 Agustus 2022   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dlaban, Sentolo (1/8) -- Minyak jelantah adalah minyak bekas pemakaian, yang biasa ada dalam kebutuhan rumah tangga, ataupun kebutuhan restoran dan lain-lain. Ciri-ciri dari limbah minyak jelantah adalah berbau, berwarna gelap, dan sudah digunakan sebanyak lebih dari 3 kali. Limbah minyak jelantah memiliki dampak negatif apabila digunakan berkepanjangan dan berbahaya apabila dibuang ke lingkungan.

Pemakaian minyak jelantah yang sudah lebih dari 3 kali perlu dihindari karena kandungan asam lemak jenuh yang tinggi akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Limbah minyak jelantah dapat menyimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, dan stroke. Sedangkan, jika kita membuang minyak jelantah ke lingkungan akan menimbulkan berbagai masalah seperti penyumbatan saluran pipa dan menimbukan bau busuk.

Dari berbagai persoalan masalah diatas, mahasiswa KKN Tim II Undip membuat program kerja monodisiplin Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Lilin Rumahan, yang dimana program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga mengenai produk lilin rumahan dengan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan dasarnya.

dokpri

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat lilin rumahan juga mudah untuk didapatkan, seperti minyak jelantah, parafin, krayon bekas dan essensial oil untuk pewangi tambahan jika diinginkan. Alat yang digunakan hanya kompor, panci, sendok, sumbu lilin, dan sloki sebagai wadah. Untuk proses pencampuran dan pemanasan bahan pun tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya sekitar 15-30 menit.

Kegiatan diawali dengan sosialisasi penjelasan mengenai minyak jelantah, bahaya, dan pemanfaatannya. Kemudian dilanjutkan dengan demonstarasi pembuatan lilin dari minyak jelantah secara langsung. Hasilnya pun lancar dan baik.

Dari adanya program kerja monodisiplin ini, mahasiwa KKN Tim II Undip mendapatkan respon positif dan ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias saat pelaksanaan demonstrasi. Terlihat juga ada salah satu anggota ibu PKK yang tertarik untuk mempraktikan nya dirumah karena proses nya yang ternyata sangat mudah.

dokpri

dokpri

Mahasiswa KKN TIM II Undip berharap setelah adanya edukasi dan pelatihan mengenai minyak jelantah dapat bermanfaat dan terus dikembangkan secara baik, kreatif dan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline