Lihat ke Halaman Asli

Adil dan Dzolim: Politik dalam Hubungan Internasional Islam

Diperbarui: 26 Oktober 2019   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Buku "Alaqat Ad-Dauliyyah fii Al-Islam" karya Wahbah Zuhaili, terdapat 2 bidang dalam keadaan damai yaitu, ranah politik dan ranah ekonomi. Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai ranah Politik.

Perdamaian dan stabilitas adalah dasar dari semua kemajuan nyata dan kemakmuran di dunia. Dalam kajian Hubungan Internasional Islam, Politik terbagi menjadi dua, yaitu Adil dan Dzolim. 

Politik Dzolim ini berarti tidak ada suatu ketetapan di dalamnya, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, mengubah ketaatan pada negara, dan merusak negara. sedangkan Politik adil berarti menyandarkan segala hukum-hukumnya pada ketentuan Agama dan moral yang baik.

Sesungguhnya, Islam memiliki tujuan dan Prinsip kemanusiaan dan reformis. Maka dari itu, Ilmu Politik ini berasal dari ilmu tertentu yang memiliki tujuan yang agung dan selalu memperhatikan maslahat umat, pemerintahan dan negara.

Hubungan Internasional Islam muncul pertamakali dari negara Islam, yaitu Madinah. Tetapi, ada yang mengatakan bahwa Hubungan Internasional Islam muncul dari interaksi antara kaum Muslimin dan pemuka Arab. Hal itu terjadi karena hubungan antar negara di kawasan muslim masih didominasi oleh Hubungan dagang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline