Lihat ke Halaman Asli

Armand v. Feigenbaum: Kepuasan Pelanggan dan Peningkatan Kualitas Bisnis melalui Manajemen Mutu

Diperbarui: 3 April 2024   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengenalan Manajemen Mutu Menurut Armand v. Feigenbaum

Menurut Feigenbaum, tujuan utama dari manajemen mutu adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan menentukan apa yang disebut sebagai mutu, jadi perusahaan harus selalu berfokus pada kepuasan pelanggan. Hal ini bisa dicapai dengan terus melakukan survei kepuasan pelanggan, mendengarkan saran dan keluhan, serta memastikan bahwa produk dan layanan perusahaan selalu sesuai dengan harapan pelanggan.

Feigenbaum percaya bahwa untuk mencapai mutu yang tinggi, perusahaan harus selalu berupaya untuk terus meningkatkan proses bisnis dan produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui benchmarking, analisis data, serta mendorong inovasi dan perbaikan yang berkelanjutan di semua tingkatan. Perbaikan berkelanjutan juga membutuhkan budaya perusahaan yang mendukung pengembangan karyawan, umpan balik, dan kolaborasi.

Menurut Feigenbaum, mutu harus direncanakan dan dibangun ke dalam produk dan layanan sejak awal. Ini berarti setiap departemen, dari pemasaran hingga produksi, harus berkolaborasi untuk memastikan bahwa apa yang dijanjikan kepada pelanggan dapat dikirimkan. Perencanaan mutu terpadu juga mencakup pengendalian mutu dan pengujian untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi.

Prinsip Utama Manajemen Mutu Total Menurut Feigenbaum

Fokus pada pelanggan

Prinsip pertama TQM menurut Feigenbaum adalah fokus pada pelanggan. Perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan dan berusaha memenuhinya. Dengan kata lain, kepuasan pelanggan adalah tujuan utama. Untuk mencapai hal ini, perusahaan perlu melakukan survei kepuasan pelanggan, menyediakan layanan purna jual, dan lain sebagainya.

Keterlibatan total

Prinsip kedua TQM adalah keterlibatan total dari semua anggota organisasi. Semua karyawan, dari level terendah hingga tertinggi, harus terlibat dalam upaya peningkatan kualitas. Dengan keterlibatan penuh dari semua pihak, akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai kualitas terbaik.

Pengembangan terus menerus

Prinsip ketiga TQM adalah proses peningkatan yang berkelanjutan atau continuous improvement. Perusahaan tidak boleh berpuas diri dengan pencapaian saat ini, tapi harus terus meningkatkan kualitas produk, layanan, dan proses secara berkesinambungan. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan evaluasi rutin, audit mutu, serta memanfaatkan umpan balik dari pelangga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline