Lihat ke Halaman Asli

Ikatan Kimia: Dasar Pembentukan Zat dalam Kimia

Diperbarui: 6 November 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ikatan kimia adalah konsep dasar dalam kimia yang menjelaskan bagaimana atom-atom berinteraksi  dan bergabung untuk membentuk molekul dan senyawa yang stabil. Tanpa ikatan kimia, molekul atau zat kompleks yang mendukung kehidupan dan berbagai proses di alam tidak akan ada. Pemahaman mengenai ikatan kimia tidak hanya penting dalam dunia kimia, tetapi juga dalam fisika, biologi, dan ilmu material. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu ikatan kimia, jenis-jenis ikatan kimia, dan pentingnya ikatan ini dalam kehidupan sehari-hari. 

Apa Itu Ikatan Kimia? 

Ikatan kimia adalah ikatan antara atom-atom untuk membentuk senyawa, sehingga mencapai kestabilan. Setiap atom cenderung mencapai keadaan stabil dengan memiliki konfigurasi elektron yang lengkap pada kulit terluarnya. Untuk mencapai stabilitas ini, atom-atom cenderung berbagi, menerima, atau melepas elektron dalam interaksi dengan atom lain, sehingga membentuk ikatan yang kuat dan stabil. 

Jenis-Jenis Ikatan Kimia 

Ada beberapa jenis ikatan kimia yang umum ditemui dalam kimia dasar, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Masing-masing jenis ikatan ini memiliki karakteristik yang unik dan terbentuk dalam kondisi yang berbeda. 

1. Ikatan Ion 

Ikatan ion terbentuk ketika satu atom melepas elektron dan atom lainnya menerima elektron tersebut, menghasilkan ion positif dan ion negatif yang saling tarik-menarik. Gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif ini membentuk ikatan ion. Ikatan ion biasanya terjadi antara atom logam dan non-logam. Contoh umum dari senyawa ion adalah natrium klorida (NaCl), yang terbentuk dari natrium (Na) yang melepaskan satu elektron menjadi kation Na dan klorin (Cl) yang menerima elektron menjadi anion Cl.

Ikatan ion menghasilkan senyawa yang umumnya memiliki titik leleh dan titik didih tinggi, bersifat keras, namun rapuh. Dalam bentuk leleh atau larutan, senyawa ion dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya bebas bergerak. 

2. Ikatan Kovalen 

Ikatan kovalen terjadi ketika dua atom berbagi sepasang atau lebih elektron di antara mereka untuk mencapai konfigurasi stabil. Ikatan kovalen biasanya terbentuk antara atom-atom non-logam. Contohnya adalah molekul air (HO), di mana setiap atom hidrogen berbagi satu elektron dengan atom oksigen, membentuk ikatan kovalen.

Ikatan kovalen bisa bersifat polar atau nonpolar. Ikatan kovalen polar terjadi ketika elektron tidak dibagi secara merata, sehingga terdapat perbedaan kepadatan muatan di antara atom-atom yang berikatan, seperti pada HO. Sedangkan ikatan kovalen nonpolar terjadi ketika elektron dibagi secara merata, seperti pada molekul oksigen (O).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline