Hubungan antara mahasiswa dan partai politik di Indonesia belakangan ini seringkali terlihat tegang dan buruk. Mahasiswa, yang seharusnya menjadi agen perubahan dan garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan sosial, seringkali menjaga jarak dari partai politik. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang alasan di balik hubungan yang buruk antara mahasiswa dan partai politik serta dampaknya terhadap dinamika demokrasi di negara ini.
Salah satu alasan utama hubungan yang buruk antara mahasiswa dan partai politik adalah kurangnya kepercayaan mahasiswa terhadap partai politik. Mahasiswa sering melihat partai politik sebagai lembaga yang korup, tidak konsisten, dan tidak mewakili aspirasi rakyat. Mereka merasa bahwa partai politik lebih fokus pada kepentingan pribadi dan kekuasaan daripada pada kepentingan rakyat secara keseluruhan. Ketidakpercayaan ini menjadi penghalang utama bagi mahasiswa untuk terlibat dalam politik partai.
Dampak dari hubungan yang buruk antara mahasiswa dan partai politik adalah kurangnya perwakilan mahasiswa dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan politik. Mahasiswa memiliki pemikiran kritis, gagasan inovatif, dan energi yang kuat untuk membawa perubahan positif. Namun, dengan menjaga jarak dari partai politik, suara dan aspirasi mereka seringkali tidak didengar dan diabaikan.
Untuk memperbaiki hubungan antara mahasiswa dan partai politik, perlu adanya perubahan dari kedua belah pihak. Partai politik harus memperkuat integritas dan kredibilitasnya dengan mengutamakan kepentingan rakyat dan menunjukkan komitmen nyata terhadap keadilan sosial. Partai politik juga perlu lebih mendengarkan suara mahasiswa dan mengakomodasi aspirasi mereka dalam pembuatan kebijakan politik.
Dalam kesimpulannya, hubungan buruk antara mahasiswa dan partai politik menghhambat kemajuan demokrasi dan perwakilan mahasiswa dalam proses pembuatan kebijakan. Kurangnya kepercayaan dan perbedaan dalam prioritas politik menjadi faktor utama di balik hubungan yang tegang ini.
Namun, dengan perubahan yang tepat dari kedua belah pihak, hubungan ini dapat diperbaiki. Partai politik harus berkomitmen untuk mewakili kepentingan rakyat dan mendengarkan aspirasi mahasiswa. Sementara itu, mahasiswa juga perlu menyadari pentingnya keterlibatan politik untuk mencapai perubahan yang mereka inginkan. Dengan adanya hubungan yang lebih baik antara mahasiswa dan partai politik, kita dapat membangun sistem politik yang lebih inklusif dan responsif terhadap kepentingan rakyat dan perubahan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H