Pandemi Covid-19 telah banyak menyebabkan disrupsi beserta dampak yang ditimbulkan ke masyarakat. Salah satu aspek dampak yang paling besar dan menjadi perhatian kita bersama adalah ketersediaan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ini harus bersifat esensial dimana kesehatan harus menjadi pelayanan yang rutin dan dapat menjadi kebutuhan dasar yang akan terus ada di dalam masyarakat.
Seperti kondisi pandemi Covid-19 sekarang, kasus virus corona terus mengalami dinamika perubahan hingga menyebabkan pelayanan kesehatan rumah sakit tidak mampu menampung pasien sewaktu-waktu mengalami lonjakan kasus.
Hal tersebut mempengaruhi keselamatan masyarakat akibat terhambatnya penanganan yang bersifat segera. Temuan artikel informasi menyebutkan bahwa sistem rujuk antar fasilitas kesehatan tidak berjalan dengan baik, begitu pula dengan sistem informasi kapasitas rumah sakit yang tidak berfungsi.
Dampak dari terbatasnya layanan kesehatan ini tentunya dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Kondisi ini juga sekaligus menjadi fokus terhadap masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan merasa tinggal di daerah kurang terjangkaunya fasilitas kesehatan karena akan semakin sulit dalam mengakses pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan yang bersifat esensial dan mendesak.
Ketersediaan pelayanan kesehatan akan terus dilakukan untuk mendukung tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui upaya kesehatan masyarakat esensial maupun upaya kesehatan primer. Terlebih dengan keadaan pelayanan kesehatan saat ini menjadi perhatian bagi pemerintah serta masyarakat.
Masalah ini telah banyak mengambil langkah-langkah agar dapat setidaknya mengurangi dampak yang terlalu berlebihan diantaranya dengan adanya regulasi dan sosialisasi protokol kesehatan oleh pemerintah yang bertujuan agar pelayanan kesehatan berkualitas tetap tersedia dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Sejalan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang ada akan menjadi sia-sia apabila tidak dengan kesadaran masyarakat sendiri.
Masyarakat dihimbau agar selalu melakukan pembatasan sosial dengan melakukan pengamanan yang baik seperti saat akan bepergian dengan selalu menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Selain itu, masyarakat memerlukan sebuah institusi dimana untuk menjawab kebutuhan akan pelayanan kesehatan termasuk informasi mengenai layanan kesehatan apa saja yang dapat dibutuhkan.
Institutional voids merupakan kelemahan institusi pendukung yang digunakan biasanya dalam dunia pasar dan dapat berdampak pada proses ekonomi misalnya peningkatan biaya dalam melakukan suatu bisnis. Institutional voids hadir untuk mengkaji institusi-institusi kesehatan yang kurang membangun dalam penanganan Covid-19.
Melalui pihak pemerintah dan manajemen rumah sakit yang bertindak sebagai institusi kesehatan dalam melakukan strategi agar akses masyarakat tidak terhambat dalam pemenuhan pelayanan kesehatan.