Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani sukses melangkah ke final bulutangkis Hongkong Open 2024, melalui perjuangan yang cukup menegangkan di partai semi final melawan Tomoka Miyazaki (Jepang), dengan tiga gim, 22-20, 21-23, dan 21-18, dengan waktu 1 jam 16 menit.
Laga yang sangat menguras tenaga ini dilangsungkan di Hongkong Coliseum, Sabtu (14/9/2024) siang WIB. Baik Putri KW maupun Tomoka Miyazaki, keduanya memperlihatkan permainan yang pantang menyerah. Hal tersebut terlihat selama permainan yang berlangsung dalam tiga gim.
Putri di awal-awal gim pertama dapat mengimbangi permainan Miyazaki hingga pada kedudukan 7-7. Namun, Miyazaki sukses menyelesaikan interval gim pertama dengan 7-11. Tertinggal empat poin dari lawannya, Putri mulai bangkit dan mampu menipiskan kedudukan menjadi 10-12.
Namun, momentum tersebut belum dapat dimanfaatkan Putri KW untuk membalikkan keadaan. Miyazaki justru malah menjauh dengan gap lima poin, yakni 12-17. Perlahan tetapi pasti, Putri KW mulai menemukan ritme terbaiknya, hingga mampu menipiskan poin menjadi 18-19.
Kendati mampu menipiskan poin hingga hanya berjarak satu poin saja, namun lawannya justru mampu lebih dulu meraih game point, dengan skor 19-20. Putri KW seperti tak ingin melepaskan momentum kebangkitan yang sejatinya mulai ia dapatkan di pengujung gim pertama ini.
Benar saja, lewat permainan yang terus menekan lawannya, Putri sukses menyudahi perlawanan Miyazaki dengan skor ketat, 22-20. Memasuki gim kedua, Putri sepertinya akan memenangkan pertandingan dengan dua gim saja. Karena pada jeda interval, ia sudah unggul jauh, 11-6.
Entah apa yang terjadi, Putri seperti kehilangan momentum terbaiknya. Acapkali Putri melakukan kesalahan sendiri. Penempatan bola yang tidak akurat, bola yang kerap terhenti di bibir net, serta berbagai kesalahan yang tentunya sangat menguntungkan lawannya, Tomoka Miyazaki.
Benar saja, gap yang cukup jauh, akhirnya disamakan dengan gemilang oleh Miyazaki menjadi 12-12, bahkan unggul 15-17. Seperti gim pertama, pemain cantik Jepang ini terus menekan Putri KW. Penempatan bolanya yang sangat baik, beberapa kali membuat Putri KW jatuh bangun.
Miyazaki terus menjaga ritme permainannya agar dapat memperpanjang pertandingan sampai ke gim ketiga. Namun, bukan Putri namanya jika membiarkan lawannya terus berkembang. Benar saja, Putri KW mampu menyamakan kedudukan menjadi 18-18, bahkan unggul 19-18.
Pada pengujung gim kedua, detak jantung penonton dibuat lebih kencang. Pasalnya, keduanya memperlihatkan semangat pantang menyerah. Miyazaki menyamakan kedudukan menjadi 19-19, kemudian ungggul 19-20. Gantian Putri yang menyamakan kedudukan menjadi 20-20.