Lihat ke Halaman Asli

Lukman Hamarong

PNS Kabupaten Luwu Utara

Menjadikan Kakao ''Endemik'' di Kabupaten Luwu Utara

Diperbarui: 26 Juli 2024   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bupati Indah Putri Indriani (Dok. Humas Lutra)

Luwu Utara --- Menarik apa yang dilontarkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Luwu Utara, H. Aspar, saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kelompok Kerja (Pokja) Kakao Lestari, Kamis (25/7/2024), di Aula Bapperida.

Aspar berkeinginan agar Luwu Utara menjadi sentra pengembangan kakao di Indonesia, bahkan dunia. "Kami mau menjadikan kakao ini 'endemik' di Luwu Utara. Kami tak mau kakao ini punah," tegas Aspar dalam rakor tersebut.

Aspar beralasan ingin mengembalikan kejayaan kakao di Luwu Utara. "Kakao Luwu Utara pernah mengalami kejayaan di awal-awal terbentuknya. Kakao adalah kebangkitan ekonomi Luwu Utara. Bahkan kita, Luwu Utara ini, dikenal karena kakaonya. Di mana kita pernah menjadi 10 terbaik penyuplai kakao di dunia," ungkap dia.  

Untuk itu, ia berharap melalui Rakor Pokja Kakao Lestari, semua stakeholder terkait yang selama ini terlibat dalam program Kakao Lestari dapat menceritakan hal-hal baik yang telah dan akan dilakukan dalam mendorong terwujudnya Kakao Lestari di Luwu Utara.

"Rapat ini penting bagi kita karena kita akan membicarakan hal-hal baik, praktik-praktik baik. Hari ini, kita akan mendengarkan cerita-cerita baik dari teman-teman, seperti apa dan bagaimana progres yang sudah kita lakukan dalam upaya melestarikan kakao di Luwu Utara," jelasnya.

Ia mengatakan, pemda serius dalam mewujudkan Luwu Utara sebagai sentra kakao terbesar di Indonesia. "Ini keseriusan kita dalam melestarikan kakao. Kakao ini adalah alat pengikat bagi kita. Olehnya itu, pemda terus berkomitmen dalam mengelola kakao lestari ini," jelasnya.

Tak lupa, eks Sekretaris DPRD Luwu Utara ini menyampaikan apresiasi kepada NGO, para pelaku kakao, serta semua pihak terkait lainnya yang selama ini telah melakukan pendampingan penuh terhadap masyarakat petani kakao di Luwu Utara.

"Kami apresiasi mitra pelaksana yang telah memberikan upaya pendampingan dan pembelajaran kepada petani. Terima kasih telah memfasilitasi Pokja Kakao Lestari dan mempertemukan kembali para pemangku kepentingan yang bergerak di sektor kakao," ucap Aspar.

"Kita juga berharap, pokja ini dapat mewadahi lintas sektor dalam melakukan perencanaan implementasi, monitoring, dan evaluasi program yang berkaitan budidaya kakao agar tetap lestari, sehingga menjadi komoditi andalan di Luwu Utara, tentu dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kelestarian sumber daya yang ada," pungkasnya.

Sementara itu, Irmawati Arifuddin dari Rikolto melalui program Landscape Approach to Sustainable and Climate Change Resilient Cocoa and Coffee Agroforestry (Lascarcoco), menyampaikan progress dan capaian Lascarcoco dalam upaya mendukung kakao lestari atau kakao yang berkelanjutan di Luwu Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline