Polemik pemulangan eks ISIS ramai dibicarakan masyarakat Indonesia. Hal ini diakibatkan pernyataan sepihak Menteri Agama Fahcrul Raji. Ia mengatakan akan memulangkan WNI dari sana.
Padahal, kajian mengenai hal itu belum diselesaikan pemerintah.
Saya sempat mewawancarai jurnalis Tempo kemarin, silakan baca di sini.
Ia mengungkapkan bahwa pemulangan eks ISIS hanya perlu dilakukan untuk anak-anak WNI di sana.
"Kalau saya sih lebih konsennya ke anak-anak kecil. Karena kan anak-anak kecil itu banyak sekali yang yatim-piatu di sana, yang gak tau ngapain di sana," ujar Hussein Abri Dongoran pada saya, Minggu (09/02/2020).
Ia juga menyebutkan ada beberapa negara yang memulangkan warganya (anak-anak) yang terlibat sebagai anggota ISIS.
"Lagi pula yang anak-anak kecil seperti dari Paris (Perancis), Denmark, dan lain-lainya juga sudah mengambil warga mereka yang anak-anak kecil itu."
Baca juga: Hati-hati! Media Sosial Bisa Membuat Anda Tergabung dengan Kelompok Teroris
"Karena mereka gak tahu apa-apa, tiba-tiba udah dibawa ke Suriah. Tetapi lagi-lagi harus digaris bawahi adalah harus screening yang lebih ketat," lanjutnya melalui telepon seluler pada saya.
Selain kedua negara tersebut, ada beberapa negara yang telah memulangkan warganya. Seperti Malaysia sebanyak 7 orang, Jerman sudah memulangkan 100 orang lebih, dan sebagainya.