Lihat ke Halaman Asli

Lukman Hakim Dalimunthe

Founder Perpus Rakyat

Catatan Panjang Diskriminasi Ajaran Yehuwa

Diperbarui: 25 Januari 2020   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: www.jw.org

Ajaran Yehuwa atau biasa disebut Saksi-saksi Yehuwa merupakan salah satu bagian dari Kristen. Tetapi, mereka mengaku tidak Protestan. 

Saya mencoba menelusuri ajaran ini di google. Ternyata, mereka mempunyai sebuah website, www.jw.org. 

Website tersebut digunakan untuk menyebarluaskan informasi terkait ajaran Yehuwa. 

Dalam informasi yang tercantum di website tersebut, Saksi-saksi Yehuwa memang Kristen, tetapi bukan Protestan. Mereka juga menyebutkan perbedaan dirinya dengan Protestan. 

Mereka juga mengklaim berasal dari ratusan etnik dan bahasa, mereka semua dipersatukan karena tujuan yang sama. 

"Yang terutama, kami ingin menghormati Yehuwa, Allah dalam Alkitab dan Pencipta segala sesuatu. Kami berupaya untuk mengikuti Yesus Kristus dan kami bangga disebut Kristen," tercantum di website. 

"Kami semua secara rutin membantu orang-orang belajar tentang Alkitab dan Kerajaan Allah. Karena kami bersaksi, atau berbicara, mengenai Allah Yehuwa dan Kerajaan-Nya, kami dikenal sebagai Saksi-saksi Yehuwa," tambahnya. 

Di website tersebut, terdapat 6 menu, yaitu Halaman Utama, Ajaran Alkitab, Perpustakaan, Ruang Berita, Mengenai Kami, dan Log In. 

Mereka mengklaim para penganut Saksi-saksi Yehuwa ini ada di seluruh dunia. Berarti di Indonesia juga ada. 

Ajaran ini baru masuk Indonesia pada tahun 1931. Tersebar di seluruh provinsi, jumlah mereka sekitar 26.741 orang pada 2016. Organisasinya terpusat di Brooklyn, New York. Jemaatnya ada di 240 negara dengan sekitar 8,3 juta pengikut.

Catatan Diskriminasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline