Dalam Ketidaksadaran Ibuku Panggil Aku dan Istriku
Kutulis cerita ringan perjalanan operasi patah tulang Ibuku. Tulisan ini hanya untuk mengingat akan peristiwa yang sangat berharga bagi penulis. InsyaAllah banyak hikmah yang didapatkan pula dan mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca budiman.
Rabu (7/2/2024) pelaksanaan operasi tulang patah di RSUD Brebes, setelah ibuku jatuh pada hari Sabtu pukul 17.30 Wib menjelang magrib. Tanggal 3 Maret 2024, yang mengakibatkan lengan kanannya patah.
Para pembca budiman, Aku memulai cerita ibuku saat berada di rumah sakit pada hari Selasa (6/2/2024), Saat itu aku bersama istriku menghantar Ibuku periksa di Poli Ortopedi, untuk memeriksakan kondisi tangan yang patah pasca jatuh.
Penantian yang cukup lama, di poli ortopedi, dikarenakan pasiennya cukup banyak. Ibuku dan istriku duduk di deretan kursi depan poli ortopedi bersama pasien lainya, hingga panggilan dari asisten Dr Ortopedi untuk ibuku.
Setelah proses pemeriksaan dokter, kemudian dilanjutkan untuk segera mendaftar rawat inap dan mengurus administrasi memilih kamar istirahat terlebih dahulu untuk periksaan persyaratan operasi serta istirahat (puasa) menjelang operasi.
Entah kenapa hari itu, kamar Full pasein, baik dari mulai kelas 3 hingga pada kelas VIP. Setelah jam 12.00 Wib baru ada kabar kamar kosong di Teraitai, lantai II kelas 3.
Tanpa berpikir panjang, aku, istriku dan dibantu adik sepupu, menyepakatinya untuk menyetujui masuk di ruang teratai, kelas 3.
Dalam benak aku dan istriku yang penting dapat kamar. Kasihan ibuku biar bisa istirahat terlebih dulu. Karena terlalu lama menahan rasa sakit dan sudah sangat terlihat capai dari wajahnya.
Sebelum memasuki kamar peristirahat terlebih dahulu, masuk di berbagai kamar instalasi pemeriksaan darah dan lain sebagainya, dibantu oleh petugs rumah sakit. Setelah selesai mengikuti standar pelayanan pasian rawat inap dan operasi, dilanjutkan menuju ruang Teratai, kelas 3 kamar G 3.