Lihat ke Halaman Asli

lukmanbbs

lukmanbrebes

Komitmen dengan Janji

Diperbarui: 21 November 2022   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

K.H. Subhan Ma'mun pengasuh kajian kitab tafsir Munir di Masjid Istiqomah Luwungragi Brebes. Dokpri.

Komitmen Dengan Janji

Masjid Istiqomah Luwungragi Bulakamba Brebes, (Jumat 18/11/2022) ngaji kitab Tafsir Ibnu kasir jilid 2 setelah sebulan yang lalu telah menghatamkan jilid 1. Mengaji yang diasuh oleh K.H. Subhan Ma'mun pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes.

Beberap hal yang dapat penulis pahami dan menjadi catatan dalam mengaji pada jumat kali ini adalah sebagai berikut :

Mengajak manusia untuk menjadi orang yang patuh, taat dan tidak mengingkari janji yang pernah dibuat.  Baik kepada Tuhan dan Rasul-Nya, juga kepada manusia serta semua makluk dan alam ciptaan Allah Swt.

Kalau kita tidak mampu merawat perjanjian dan sesuatu hal. Baik yang berkaitan dengan apa-apa yang diciptakan Allah Swt dan yang dilakukan manusia,  maka janganlah memilih jalan untuk merusak. Bumi dan seisinya yang diberikan kepada manusia, untuk dinikmati  dan dirawat sebagai pemberian dari Allah Swt. Bukan dirusak apalagi dihancurkan secara perlahan-lahan.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan Alllah Swt dan ciptaan-Nya termasuk manusia sebagai makhluk yang mulia. Patutlah menjadi manusia yang bersyukur dan segala pemberian-Nya wajib disyukuri pula serta dirawat agar menjadi identitas diri manusia yang tunduk pada aturan Allah Swt.

Begitu juga bagi para orang tua, yang  mendapat amanat dari Allah Swt untuk mendidik anak-anaknya. Peganglah dengan kuat pada tali petunjuk Allah Swt, berhati-hati dalam mendidiknya dan jangan merusak perjanjian dengan Allah Swt. Karena ada peringatan yang keras dan jelas dari Allah Swt. tentang  posisi kedua orang tua, yang membuat rusak akidah anak-anaknya.

Dalam perjanjian dengan Allah Swt, manusia sudah berjanji untuk mentuhankan Allah Swt. Perjanjian kepada Allah Swt dan Rasul-Nya. Secara tak langsung, manusia juga berjanji untuk tak menyekutukan-Nya, tidak menyembah kepada selain-Nya, tidak meminta kepada selain-Nya, dan seterusnya. Namun ketika manusia jauh dengan Allah Swt. Sebenarnya manusia mengembangkan sifat lupa dan akhirnya ingkar atas janji yang telah diungkapkannya. Namun sebaliknya bila manusia dekat dengan Allah Swt. Maka akan selalu ingat dan tidak merusak perjanjian yang disepakatinya. Perjanjian yang jauh sebelum manusi dilahirkan di dunia.

Perjanian yang tidak boleh dirusak lagi adalah; "Perjanjian Persahabatan" baik secara individu, kelompok maupun negara. Membuat perjanjian harus dipegang kuat dan tidak saling menghianati. Sehingga tidak terjadi permusuhan yang akan berdampak pada kerugian pada diri sendiri, kelompok maupun negara.

Perjanjian persaudaraan dapat menjadi perjanjian perdamaian dunia yang dijunjung bersama dan terus didengungkan untuk menjaga dunia dari perpecahan dan kehancuran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline