Lihat ke Halaman Asli

Lukmanul Hakim

Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Bilik Disinfektan, Efektifkah?

Diperbarui: 31 Maret 2020   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : malang times

Penyemprotan disinfektan kepada orang, sudah beredar foto maupun video saat WNI turun dari pesawat terbang, satu persatu disemprot. Namun, informasi terbaru dari badan PBB yang menangani Kesehatan, WHO melalui twitter WHO Indonesia melarang penyemprotan disinfektan yang diarahkan ke tubuh orang.

sumber : Screenshoot twitter WHO Indonesia

WHO indonesia telah memberikan panduan kepada masyarakat agar tidak menyemprot tubuh dengan disinfektan dari bahan klorin atau alkohol. Alih-alih ingin mencegah virus corona, justru berbahaya bagi tubuh apabila kena kulit. Sehingga WHO merekomendasikan bahwa disinfektan itu disemprot ke benda mati atau barang, bukan tubuh manusia.

Merebak bilik disinfektan di setiap wilayah

screenshoot pribadi

Berkembangnya informasi di media sosial terkait pembuatan bilik disinfektan untuk screening seluruh tubuh orang sebagai upaya pencegahan covid-19 menginspirasi banyak pihak. Baik takmir masjid, perangkat desa atau lainnya akhirnya memfasilitasi pengadaan bilik disinfektan tersebut.

Dari mulai pembuatan sederhana hanya dengan bambu dan sekelilingnya dengan plastik sampai dengan baja ringan. Hal inipun tidak sedikit yang membuka peluang usaha pembuatan bilik disinfektan.

screenshoot pribadi

Penulis coba konfirmasi untuk biaya pembuatan disinfektan senilai 3 juta dengan fasilitas semprot sprayer otomatis. Berkah corona, pemesanan pun mengalir.

Efektifkah Bilik Disinfektan

Seperti penjelasan diatas, penjelasan dari WHO terkait semprot disinfektan yang mengenai tubuh, maka akan sejalan dengan bilik disinfektan yang otomatis saat orang masuk ke dalam bilik tersebut maka akan terkena bagian tubuhnya yang tidak tertutup baju.

Penulis mencoba melempar informasi viral dari WHO ke grup alumni SMA yang beranggotakan berbagai profesi dari dosen IPB, dokter sampai perangkat desa.

Menurut dosen IPB syaefudin, Jawaban tentang penggunaan bilik desinfeksi atau yg di kenal dengan CHAMBER.

1 . Dari literatur ( WHO ) tidak  direkomendasikan karena tidak berdampak positif tetapi justru cairan cairan yg digunakan seperti alkohol , clorin , H2O2 membahayakan dua tahun kedepan ( karsinogenik ) , dan sampai saat itu gak ada cairan apapun yg di rekomendasikan. Petugas datang :
   

  1. Cukup cuci tangan dan
  2. menggunakan masker
  3. untuk pulang staf klinis mandi
  4. bersih, ganti baju
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline