Lihat ke Halaman Asli

Lukmanul Hakim

Menulis salah satu usaha untuk mengikat ilmu. Aktifitas saya sebagai jurnalis warga menjadikan selalu untuk menulis berita. Begitu juga sebagai kontributor TVMU untuk wilayah Brebes, mesti menulis Naskah narasi berita. Jadi Menulislah...menulis...dan menulis...Salam Literasi

Belajar dari Penulis Senior Profesor Dr HM Dailamy SP

Diperbarui: 8 Maret 2020   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis kompasiana Lukman bersama dengan penulis buku Bermuhammadiyah dengan ceria Prof.Dr. HM Dailamy SP--dokpri

Bertemu dengan penulis buku secara langsung dan mendapatkan tandatangan dari buku yang dibeli tentu merupakan kebanggaan tersendiri. Dari buku yang berujudul "Bermuhammadiyah dengan Ceria dan Mencerahkan", penulis seolah mendapatkan angin segar mendapatkan pencerahan. Seperti yang diketahui bahwa Muhammadiyah ialah suatu gerakan Amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid yang bersumber kepada Al Qur'an dan As-Sunnah. 

tandatangan penulis buku--dokpri

Dengan apik, Sang profesor yang dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1946 di Desa Banjarnegara Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara ini memaparkan bahwa Muhamamdiyah adalah gerakan, namun apabila tidak digerakkan oleh aktivisnya, maka itu tidak lebih dari sekedar papan nama atau tulisan saja.

Menurutnya, menggerakkan Muhammadiyah tidaklah mudah, pengurus Muhammadiyah bukanlah pekerjaan tetap. Pengurus juga tidak mendapat imbalan berupa materi, sehingga Muhammadiyah membutuhkan seseorang yang memiliki kesadaran tinggi dan penuh keikhlasan serta semangat tinggi. 

Sebetulnya menjadi pengurus Muhammadiyah adalah sebuah penghormatan sekaligus kepercayaan, sehingga semestinya jabatan yang diemban perlu disyukuri. Bagaimana seseorang berada di jalan dakwah dalam agama, semoga termasuk dalam golongan orang yang bertaqwa. Bukanlah setiap hari kita berdoa," Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyatinaa qurrota a'yun waj'alnaa lilmuttaqiina imaama" yang artinya," Yaa Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenag hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang yang bertaqwa.

Gerakan Muhammadiyah yang mesti digerakkan

Ibarat roda yang lapuk dan tak mampu berputar, sehingga gerobak atau sepeda tidak bisa digunakan. Hal ini disebabkan roda tidak diperbaiki, bahkan membiarkannya lapuk dimakan usia. Begitu juga dengan gerakan di Muhammadiyah, untuk menggerakkannya dibutuhkan dua faktor dan syarat penentu. 

Faktor yang pertama menurut profesor Dr. HM Dailamy SP adalah harus memiliki keyakinan yangkuat bahwa apa yang dimisikan Muhammadiyah adalah benar. Misi Muhammadiyah yang mencerahkan dan berusaha untuk memberikan manfaat kepada orang lain, tentunya harus kita yakini akan kebenarannya. 

Hal ini bukan berarti menganggap diri paling benar, namun dalam organisasi tentu harus ada ghiroh atau semangat tinggi untuk meyakini misi yang dibawanya, sehingga cepat bergerak dan berkiprah. Setidaknya, Sang Profesor yang menjabat sebagai wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah ini membaginya ada 8 argumen atau alasan tersebut.

Pertama, Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar

kedua, Islam yang akan digerakkan adalah islam yang berdasarkan al-Qur'an dan Sunnah maqbulah

ketiga, sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah bersifat mutawashithah atau moderat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline