Pancasila sebagai ideologi negara, harusnya tercermin dalam segala laku perkataan dan perbuatan setiap warga negara Indonesia. Namun melihat faktanya berbagai upaya memecahbelah bangsa sangat masif dilakukan baik oleh individu maupun kelompok tertentu.
Tindakan intoleransi, diskriminasi, radikalisme, rasisme, ekstrimisme hingga paham komunis menjadi ancaman nyata bagi negara-bangsa Indonesia.
Teror tempat ibadah hingga pembunuhan, perilaku rasis yang dialami oleh masyarakat Indonesia timur, diskriminasi dalam penegakan hukum dan berbagai macam kasus lainnya. Jelas ini bukan ajaran pancasila.
Oknum-oknum tersebut sangat mengancam kondusivitas bangsa, maka dari itu penegakan hukum harus dilakukan. Selain penegakan hukum yang tegas, juga diperlukan upaya preventif seperti deradikalisasi, bela negara dan sebagainya yang mengarah pada integrasi dan nasionalisme.
Selain itu, belum lama ini mencuat isu kembali hidupnya PKI di Indonesia. Ironisnya, penyebabnya adalah munculnya draf RUU Haluan Ideologi Pancasila oleh DPR yang diindikasikan berpeluang kembali hidupnya paham komunis oleh sebagian besar ormas.
Sebagai paham yang sangat bertentangan dengan pancasila, tentu saja tidak boleh diberikan ruang. Terbukti, berbagai ormas bersatu padu melakukan aksi menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Maka dari itu, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah menyusun dan mempublikasikan narasi yang berisi sosialisasi nilai-nilai pancasila. Teknik menyusun narasi internalisasi nilai-nilai pancasila dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
Menyusun Narasi:
Pada tahap ini ada beberapa langkah yang diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
- Masalah; Tindakan yang tidak mencerminkan nilai-nilai pancasila atau isu mengubah pancasila. Untuk mendalami kasus tersebut dapat ditelusuri lewat media maupun peristiwa di sekitar lingkungan tempat tinggal.
- Alternatif pemecahan masalah; Dari masalah yang sudah didalami, maka selanjutnya menyusun narasi yang bersifat solutif. Upaya pemecahan masalah atau istilah ilmiah resolusi konflik, akan efektif bilamana adanya kerjasama antar pemerintah, Ormas, FKUB, masyarakat atau stakeholder terkait. Sehingga dalam konstruksi nilai-nilai pancasila dalam masyarakat dibangun oleh unsur-unsur tersebut.
Publikasi Narasi:
Dalam era maju saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi, maka akan memudahkan penyampaian pesan terhadap masyarakat luas. Dalam konteks publikasi narasi tersebut, kita harus melatih diri tentang bagaimana memanfaatkan media online sebagai jembatan dari narasi yang ditujukan pada masyarakat. Untuk mendukung publikasi narasi berbasis TIK tersebut, setidaknya perhatikan langkah-langkah berikut:
- Mempelajari cara membuat video
- Mengedit narasi pada aplikasi yang dipilih
- Publikasi menggunakan media online yang tersedia (Facebook, Youtube, Instagram, Twiiter, Whatsapp dan Telegram).
Di tengah-tengah kecemasan tersebut, langkah ini dinilai bagian dari upaya membumikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat. 'SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA' bukan hanya sekedar slogan melainkan teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H