Rasanya begitu tenang. Kepalanya terbaring dipangkuan kakeknya, yang membelai rambutnya sambil mendendangkan tembang yang ia tak mengerti artinya sama sekali. Belaian itu membuat dirinya seolah melupakan rasa sakit dibadannya yang panas. Tembang itupun seakan memberinya sebuah kekuatan, walaupun ia tak mengerti apa sebenarnya yang sedang didendangkan oleh kakeknya.
Dengan pandangan setengah terpejam, matanya menatap kakeknya yang terus mengalunkan suaranya yang tak begitu merdu namun baginya suara itu begitu indah.
Pandangan kakeknya menerawang jauh kedepan seakan tak mengerti bahwa mata cucu yang teramat disayanginya tengah menatapnya dengan pandangan penuh perhatian.
" Lagu apa itu mbah ?"
Jemari bocah cilik itu mengusap lengan kakek nya, yang menyadarkannya kalau cucunya tengah memandangnya dengan penuh perhatian. Ia membalas pandang mata dengan tatapan yang lembut. Bibirnya tersenyum, tembangnya terhenti.
" Ini bukan lagu nak, ini tembang......"
" Tembang.....?"
" Ya, tembang Jawa........"
Bocah itu membenahkan posisi tubuhnya, merapatkan badannya di kaki kakeknya yang hangat. Sang kakek yang mengerti segera merapatkan pelukannya.
" Tidurlah....kakek akan menjagamu...."