Tren modifikasi kendaraan, terutama motor, dikalangan anak muda seperti tidak ada habisnya. Malahan kegemaran modifikasi motor semakin marak dan beragam bentuknya. Bagi sebagian orang yang tidak mengerti atau tidak bergelut di dunia otomotif, pasti akan menganggap kegiatan ini hanya membuang-buang uang dan waktu. Namun bagi kalangan muda yang gemar motor, kegiatan ini menjadi sangat menarik untuk menyalurkan hobi mereka. Tidak sedikit juga yang berani merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan modifikasi motor impian mereka.
Modifikasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengubahan. Pengubahan disini berarti dilakukan pengubahan dari bentuk semula/awal. Jadi secara garis besar, modifikasi motor dapat diartikan sebagai pengubahan terhadap suatu bagian (part) motor dari komponen awalnya.
Menurut Maill, Youtuber otomotif yang juga pemilik bengkel VatrickGarage, banyak anak muda melakukan modifikasi motor karena sedari awal sudah memiliki niat untuk modifikasi beberapa part motor, bahkan sebelum memilikinya (terpengaruh lingkungan). Jadi ketika sudah mempunyai motor, langsung melakukan modifikasi sesuai keinginannya. Selain itu, modifikasi motor juga diperlukan untuk penunjang kegiatan harian, baik dari segi kenyamanan hingga fungsional motor.
Maill sendiri mengaku melakukan modifikasi motor karena beberapa alasan. Pertama adalah alasan performa. Menurutnya, modifikasi motor dapat membuat performa motor lebih baik, dari segi kecepatan, suspensi, dan pengereman. Meski begitu, ia beranggapan bahwa modifikasi hanya bersifat tambahan, karena motor standar pabrik pun sudah cukup untuk penggunaan harian. Selain itu, Maill juga melakukan modifikasi motor untuk mempercantik kendaraan yang ia bawa agar lebih bagus tampilannya.
Terakhir, modifikasi motor juga dapat memberikan sentuhan personal bagi sang pemilik motor. "(Motor) beda dari yang lainnya. Kalau yang lainnya kan standar aja, kalau yang ini dimodif beda sendiri. Dapat juga menuangkan karakter diri sendiri di motor itu," ucap Youtuber dengan kanal MyNameIsMaill tersebut.
Terlihat jelas bahwa ada banyak alasan mengapa anak muda dapat memiliki hobi modifikasi motor. Mulai dari alasan fungsional, penampilan sampai kepada sarana berekspresi. Hal ini tentunya dapat kita mengerti, mengingat bahwa anak muda berada di fase dimana mereka sedang mencari jati diri. Anak muda cenderung untuk mencoba berbagai macam hal yang pada akhirnya berusaha untuk menemukan hal apa yang sesuai dengan karakternya. Modifikasi motor dikalangan anak muda juga ada hubungannya dengan faktor pergaulan. Banyak dari anak muda yang terpengaruh ketika melihat rekannya memiliki motor dengan modifikasi yang bagus.
Tren modifikasi motor saat ini juga semakin beragam, mulai dari modifikasi yang bersifat minor atau sedikit perubahan, sampai kepada modifikasi yang merubah mayoritas bagian motor. Menurut penuturan Maill, tren modifikasi motor yang sedang hits saat ini adalah tren modif proper.
Dengan modifikasi jenis ini, kita dapat memodifikasi motor tanpa mengubah fungsional motor. Sehingga motor tetap bagus dipandang dan dapat dibawa dengan nyaman juga dalam kegiatan normal. Sebaliknya, ada juga tren modif trondol. Modifikasi trondol ini adalah jenis modif yang mengedepankan ide liar si pemilik kendaraan atau modifikator. Modifikasi ini lebih mengedepankan unsur seni daripada fungsional motor, sehingga seringkali tidak sesuai aturan lalu lintas.
Berbicara tentang biaya modifikasi motor juga menjadi sesuatu yang menarik. Rata-rata biaya yang dikeluarkan anak muda untuk modifikasi motor sepengalaman Maill berkisar di angka 1-5 juta rupiah. Tentunya harga tersebut bisa berbeda dalam situasi dan pertimbangan lain. Angka tersebut tentunya "lumayan" bagi anak muda pada umumnya. Biaya ini dikeluarkan untuk modifikasi berbagai part motor favorit seperti bagian pengereman dan velg motor.
Dari sisi sebaliknya, ada juga berbagai alasan mengapa anak muda kurang menyukai modifikasi motor. "Kalau aku sih lebih menggunakan motor untuk aktivitas harian aja ya, jadi tidak begitu perlu modif motor," tutur Brian, seorang mahasiswa semester 6 di Jakarta Selatan. Brian merasa tidak begitu perlu untuk melakukan modifikasi karena hanya menggunakan motor sebatas untuk penunjang aktivitas normal.
"Takut juga sih karena gak begitu paham motor, takut salah-salah modifnya," lanjutnya. Hal ini semakin memperkuat argumentasi bahwa faktor lingkungan sekitar sangat berpengaruh bagi kesukaan seorang anak muda terhadap modifikasi motor. Bagi orang yang tidak berada di lingkungan yang hobi modif, tentunya akan kurang menyukai modif motor secara langsung, bahkan juga tidak memiliki pengetahuan lebih dalam permotoran.