Vina Dewi (16) dan Eky (16) ditemukan dalam keadaan meninggal , Vina sempat merintih dengan kondisi penuh luka- luka sekujur tubuhnya, luka parah di di kepala tubuh dan kaki sedangkan penutup bawah vina melorot terlihat sebagaian auratnya, hasil visum eky, retak bagian kepala berujung kematian tetapi menurut jaksa penuntut umum eky meninggal karena ditusuk dibagian dada dan perut. Lokasi kedua korban Vina dan Eky ditemukan berdekatan di depan SMP 11 Kalitanjung.(detik.com) sedangkan menurut Kompas.com di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, dan di trotoar di jembatan flyover yang berada di lajur arah Majasem, Kota Cirebon, menuju Sumber Kabupaten Cirebon pada 27 Agustus 2016.(sumber fakta bukan persepsi Kompas.com &Detik.com, youtube kesaksian yang menemukan korban di TKP)
Untuk melihat Anatomi kasus kematian Vina dan Eky harus Kembali ke TKP(Tempat Kejadian Perkara) awal baik primer, sekunder bila ada ke tersier, kemudian memastikan fakta di TKP, karena TKP akan sangat menentukan perjalanan peristiwa kematian Vina dan Eky, kalau dari fakta TKP sudah tidak konsisten ataupun bias maka akan terjadi alur peristiwa yang berbeda juga dan ini akan mempersulit penyelidikan untuk mengungkap pelakunya karena akan bias.
Pertama, fakta kasus di TKP dipastikan lokasi TKP,karena data ditemukan jenazah korban masih berbeda-beda. pakaian atas dan bawah serta dalamannya,korban Vina dan Eky,apakah pakaian yang digunakan eky dan Vina pada saat korban dianiyaya dan meninggal sesuai yang ditemukan di TKP? bagaimana hasil visum luar ataupun dalam?
Tidak boleh simpang siur, karena penyebab kematian dari hasil visum yang dikeluarkan dokter berbeda dengan tuntutan jaksa, apakah barang barang yang melekat ditubuh korban ditemukan seperti HP dan lain lain , selanjutnya benda ataupun alat yang dapat menyebabkan luka atupun kematian korban seperti batu, kayu ataupun pisau termasuk sepeda motor korban, adakah ada bekas kerusakan ataupun mark pada sepeda motor.
Yang dapat menjadi Pelajaran, mengapa lokasi TKP ditemukan mayat berbeda- beda? Penyebab kematian juga berbeda ? apakah dilakukan pemeriksaan dan di swep untuk ditemukan sperma di kemaluan korban Vina dan celana dalamnya?Kuku korban vina ? alat untuk membunuh kedua korban. Kenapa tidak memerintahkan laboratorium Forensik untuk membantu olah TKP ?
Pelaku pembunuhan, dari data di media, penyidik mendapatkan 11 pelaku dan 3 DPO , untuk mendapatkan para pelaku ini melalui suatu proses interogasi, patut dipertanyakan apakah pengakuan para tersangka disertai dengan kekerasan? sehingga mereka mengakui melakukan pembunuhan dan pemerkosaan, karena sebagaian menarik balik pengakuannya karena tidak tahan dengan kekerasan yang diterimanya.
Menurut pengalaman penulis kalau olah TKP tidak maksimal akan menyebabkan kekurangan barang bukti phisik, kalau terjadi seperti ini dari awal seharusnya dilakukan pemeriksaan lie detector/Polygraph, untuk mengeliminasi yang tidak terlibat, sehingga tidak perlu interogasi dengan kekerasan sebab pemeriksaan Polygraph diperiksa secara sukarela dan tidak boleh tertekan, hasil polygraph terindikasi bohong atau jujur, jika bohong dilakukan interogasi, untuk clarifikasi dan mendapatkan pengakuan/confession sehingga Penyidik mempunyai dasar yang kuat dan tersangka tidak ada alasan menarik pengakuannya karena tidak ada unsur kekerasan.
Pemeriksaan dengan polygraph untuk saksi ataupun tersangka kasus pembunuhan vina dan Eky sebaiknya dipilih examiner yang berpengalaman dan jam terbangnya tinggi. Sebelum melakukan pemeriksaan dipelajari anatomi kasus bila perlu mendatangi TKP dan chek barang bukti yang sudah ditemukan dan pelajari fakta persidangan, pastikan saksi- saksi yang konsisten sebagai dasar untuk membangun anatomi kasus , abaikan asumsi dan penafsiran.
Yang jadi pertanyaan , apakah kasus pembunuhan Vina dan Eky sudah terjadi Obstruction of justice?
Kasus ini hampir mirip kasus pembunuhan Putri Mega Umboh,isteri perwira di Polda Riau(Kepri), saat kedua tersangka tersebut ditangkap yaitu pembantu korban Rosa dan pacarnya Ujang, mengatakan bahwa mereka membunuh korban putri dibantu para satpam lingkungan perumahan dan para satpam itu memperkosanya juga. Kemudian para satpam di tangkap dan diinterogasi dengan kekerasan, karena tidak tahan perlakuan kekerasan, mereka terpaksa mengakui ikut serta membunuh dan memperkosa ibu Putri.