Serangan siber sekarang ini menjadi alat serangan yang sangat efektif , murah, daya rusak tinggi, pelaku serangan jarang tertangkap (data pelaku cyber attack tidak ditemukan), sering yang diserang tidak menyadari , dikendalikan jarak jauh, dan serangan siber sudah digunakan untuk peperangan.
Serangan siber(cyber attacs) diberitakan di koran Kompas beberapa bulan yang lalu berupa pencurian data pribadi dan penipuan melalui hubungangan romantis melalui media social yang menyebabkan salah satu pihak tertipu, Data terakhir, Indonesia dihantam 700 Juta serangan siber di Tahun 2022, Modus pemerasan dominan (CNN Indonesia 1/7/ 2022) .
Menurut Liputan 6.com percobaan serangan Siber di Indonesia sebanyak 1,3 milliar pada kurun waktu Januari hingga November 2021, Pada tahun sebelumnya yaitu Tahun 2019 sebanyak 290 juta serangan kemudian tahun 2020 sebanyak 495 juta serangan (Badan Siber dan Sandi Negara). Pada tahun 2017 G20 memperingatkan bahwa serangan siber dapat merusak sistem keamanan dan kepercayaan serta berbahaya terhadap stabilitas keuangan diri, organisasi atau suatu Negara.
Serangan siber yang paling besar dan serius dalam sejarah terjadi pada JP Morgan Chase yaitu Bank di Amerika dengan membobol 83 juta Akun di Tahun 2014 sd 2015, berita terkini perang Rusia dan Ukraina, sebelum serangan secara terbuka mereka sudah saling menyerang dengan serangan siber.
Pada 15 Februari 2022 web Portal Kementrian Pertahanan dan layanan perbankan pemerintah milik Ukraina lumpuh kemudian pada 28 Februari 2022 gantian Moscow Stock Exchange dan Sberbank terkena serangan balik mengakibatkan website dan DDOS singkatan Distributed Dennial of service/layanan on line tidak berfungsi. Dari kejadian- kejadian tersebut serangan siber tidak dibatasi suatu wilayah pada suatu lingkup tertentu tetapi dapat menembus antar negara.
Target serangan dapat berupa sistem dan jaringan komputer, pangkalan data , peralatan elektronik dengan aplikasi tertentu, telephone genggam, mobile banking (Indonesia menempati urutan ke 4 dunia terhadap serangan siber,data dari Kapersky) dan semua serangan itu dapat mengakibatkan kerusakan, hilangnya data, kacaunya system data, kehilangan uang. Terhentinya aliran listrik, kerusakan peralatan Militer,pelanggaran system keamanan kerahasiaan nasional. Bagaimana cara menyerangnya?
Sebagai pembanding serangan Siber di UK yang dilakukan oleh Kriminal siber, Aktivis Hack, cara menyerangnya paling besar terhadap keamanan (cyber security) di UK saat ini menggunakan metoda Malware (malicious software) demikian juga di Indonesia, malware ini dapat menginfeksi dan menyebarkan ke seluruh jaringan.
Metoda serangan ini banyak jenisnya, beberapa yang perlu Kita kenal dan sering digunakan untuk menyerang yang merupakan derivat dari Malware yaitu Spyware, Phishing dan Ransom ware, serangan ini bertujuan meminta tebusan, yaitu dengan cara Lock and Encript, Tipe Ransomware ini ada 5 yaitu: Cripto Malware yang menyebabkan kerusakan sangat besar terhadap jaringan dari suatu komputer; Lockers, ini akan menginfeksi sistem dan menguncinya, pemilik tidak bisa masuk dan menggunakan sistemnya; Scareware, ini terlihat seperti antivirus atau cleaning tools tetapi pada prinsipnya ini juga akan mengunci atau membanjiri dengan data data sampah; Doxware, ini akan mencuri data data sensitive seperti foto foto atau gambar gambar, cara ini paling efektif untuk meminta tebusan, sehingga target segera membayar;Raas( Ransomware As a Service).
Kriminal Siber atau Aktivis Hack ini mempunyai motif berbeda -beda dalam melakukan serangannya , Mendapatkan uang , Kriminalnya dapat dari luar atau dari dalam organisasi; Balas Dendam, Kriminal sibernya marah terhadap target; Mischief, biasanya pelaku hanya ingin berexperimen atau mencobai seberapa kuat keamanan siber target, hanya untuk fun; Ceroboh atau Pengabaian biasanya ini akibat dari internal sendiri; Perang , perkembangan terakhir memasukkan motif perang.
Kemudian bagaimana menghadapi serangan siber ini, targetnya begitu banyak disuatu negara baik perorangan, organisasi , Lembaga ?. Dampak dari serangan ini dapat merugikan secara materi, kerusakan system, keamanan negara, secara psychologis merusak kepercayaan diri baik pribadi atau organisasi atau negara.