Lihat ke Halaman Asli

Luita Dratistiana

Analis Humas

BPSDM ESDM, PPSDM Migas dan PEM Akamigas Adakan Webinar Menghadapi PPKM dan Covid-19 Second Wave

Diperbarui: 9 Juli 2021   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. PPSDM Migas

Seperti kita ketahui bahwa gelombang pandemi ini masih belum berakhir, bahkan per 7 Juli 2021 jumlah kasus terkonfirmasi positif sudah lebih dari 34.000 perhari. Ini merupakan kasus tertinggi sejak Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada Maret 2020 tahun lalu.

Semakin tingginya kasus tersebut, maka BPSDM ESDM yang bekerja sama dengan PPSDM Migas dan PEM Akamigas menggelar Webinar dengan  judul Menghadapi PPKM dan Covid-19 Second Wave secara online pada Kamis (08/07/21).

Webinar menghadirkan Narasumber para dokter yang telah menangani pasien Covid-19 baik itu di lingkungan BPSDM ESDM yaitu Dr. Iyan Permana, Dr. Rizky Suganda Prawiradilaga, M. Kes., Ph. D. Dari PPSDM Geominerba dan drg. Sri Handayani  dari PPSDM Migas.

Dengan diikuti oleh seluruh pegawai dari PPSDM Migas dan PEM Akamigas, Dr. Iyan menjelaskan tentang bagaimana menganalisa derajat keparahan pasien Covid-19 sehingga bisa mencegah terjadinya perburukan sebelum dibawa ke Rumah Sakit.

"Untuk pasien dengan gejala ringan ciri -- cirinya adalah adanya dengan demam lebih dari 38 derajat celsius, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, serta malaise tanpa pneumonia, tanpa komorbid. Sedangkan untuk derajat sedang adalah adanya demam sama dengan gelaja ringan, sesak nafas, batuk yang persisten/menetap dan sakit tenggorokan. Sedangkan pada pasien anak adanya batuk dengan takipnea (frekuensi napas berdasarkan usia). Untuk gejala berat pada pasien dewasa adanya demam atau gejala ISPA disertai salah satu gejala RR >30x/menit, distres napas berat, SpO2 <90% pada udara kamar. Untuk pasien anak yang perlu diperhatikan adalah adanya batuk atau kesulitan bernafas dengan disertai salah satu ciri yaitu Sianosis sentran atau SpO2 <90% pada udara kamar, Distres napas berat serta pneumonia berat," jelas Iyan secara terperinci.

Sedangkan untuk home nutrition, Dr. Rizky menjelaskan bahwa kekuatan imun merupakan salah satu pencegahan Covid-19 ini. Tidak melulu dengan vitamin yang dapat dibeli di drugstore tetapi bisa didapat dari makanan sehari -- hari yang bervariasi.

"Pemenuhan vitamin dan mineral dapat diperoleh salah satunya makanan sumber Vitamin E yaitu bisa didapat dari minyak bunga matahari, kuaci, kacang almond, minyak jagung, minyak kelapa sawit, margarin, minyak zaitun serta minyak kacang tanah. Sedangkan sumber Seng untuk roang dewasa sejumlah 8-11 mg yang bisa didapat dari tiram, kepiting, daging sapi, hati ayam, keju serta kuning telur. Serta berbagai macam suplementasi tetapi yang harus diingat suplementasi yang teregistrasi oleh BPPOM," ungkap Rizky.

Untuk menutup penjelasannya, dia berpesan melakukan take home activity yaitu dengan rutin mencukupkan gizi harian dari makanan, melakukan aktifitas fisik, tidur yang cukup, berjemur dibawah sinar matahari, berpikir positif, bersyukur dan tertawa.

"Karena laughter is the best medicine," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline