Lihat ke Halaman Asli

luis andrew abraham

“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world” – Nelson Mandela.

John Dewey Experiential Learning, Hands on Approach

Diperbarui: 16 September 2021   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

John Dewey merupakan seorang filsuf dan ahli pendidikan, beliau merupakan penemu dari pandangan filosofi pragmatisme. Lahir di Burlington, Vermont pada tanggal 20 Oktober 1859, John Dewey menyelesaikan studi filsafatnya pada tahun 1879 di Universitas Vermont. 

Lalu pada tahun 1884 menerima gelar PHD dari Universitas John Hopkins dan di tahun yang sama memulai karir mengajar di Universitas Michigan. John Dewey mendapatkan gelar professor pada tahun 1904 di Universitas Columbia. 

Perjalanan karir John Dewey berakhir pada tahun 1930, karena beliau memutuskan untuk pensiun. Selama masa hidupnya John Dewey telah mempublikasikan 700 artikel, 140 jurnal ilmiah, serta menulis 40 buku. 

John Dewey merupakan pembawa perubahan dalam dunia pendidikan melalui tulisan serta pandangan-pandangan yang disampaikan. 

John Dewey membawa sebuah modernisasi dalam dunia pendidikan pada jaman itu. Pandangan populer John Dewey tentang pendidikan salah satunya adalah "Education is not preparation for life, education is life itself".  John Dewey beranggapan bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah proses interaksi dan sosial, dimana sekolah menjadi institusi sosial yang berperan terhadap reformasi sosial itu. 

Dalam artian bahwa murid dapat berkembang pesat dalam sebuah lingkungan yang mana memperbolehkan untuk mengalami dan berinteraksi dengan kurikulum serta semua murid mendapatkan kesempatan untuk mengambil peran dalam pembelajarannya sendiri. Pandangan-pandangan tentang demokrasi dan reformasi sosial secara terus menerus digaungkan dan dibahas dalam tulisan serta karya dari John Dewey.

Salah satu pandangan pendidikan progresif yang disampaikan oleh John Dewey adalah mengenai "learning by doing". John Dewey beranggapan bahwa setiap manusia akan belajar di saat mereka terlibat secara langsung di dalamnya. 

Dalam pandangan pragmatis, John mempercayai bahwa realita itu harus dialami. Pada konteks pendidikan, murid harus berinteraksi dengan lingkungannya agar dapat beradaptasi dan belajar. Murid dan guru harus belajar secara bersama (kolaborasi). 

Hal Ini didasari pada pandangan demokratis John Dewey yang menjunjung kesetaraan bersuara di antara orang-orang yang terlibat dalam pengalaman belajar. 

Pandangan pragmatis dan demokratis John Dewey mungkin tidak sebegitu radikal pada hari ini, tetapi pada awal tahun 1900-an pandangannya tentang pendidikan sangatlah kontradiksi dengan realita yang ada.

Pendekatan pendidikan John Dewey menekankan pada Child-Centered. Dimana ini pendekatan ini memberikan penekanan pembelajaran pada kebutuhan, serta ketertarikan dari murid. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline