Lihat ke Halaman Asli

Gubernur Bali Ajak Kepala Daerah Larang Plastik Sekali Pakai

Diperbarui: 31 Juli 2022   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak bisa lepas dari penggunaan plastik,kita tau bahwa plastik adalah salah satu zat atau bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. 

Sedangkan sebagian banyak dari plastic yang kita gunakan adalah plastic sekali pakai ,dimana setelah plastic itu di gunakan akan berakhir menjadi sampah dan setelah sampah-sampah itu membeludak seperti sekarang ini akan sangat sulit untuk ditangani.

Kebanyakan sampah -sampah plastic itu berakhir kelaut atau tanah ,yang mengakibatkan kerusakan.tanah jika terlalu banyak mengandung zat kimia dari plastic akan menjadi tidak subur atau bahkan berdampak buruk bagi tanaman.

Sedangkan terhadap laut, sampah plastic dapat merusak ekosistemnya ,membahayakan kehidupan satwa laut itu juga. Sudah banyak berita yang memberitakan bahwa berbagai biota laut mati akibat sampah plastic yang mencemari ekosistem. 

Bahkan berita yang mengejutkan baru-baru ini adalah ditemukannya paus mati dengan jumlah sampah plastic yang ditemukan di perutnya mencapai ukuran ton.

Tak hanya membuang sampah ke laut yang membahayakan ,namun saat membuang sampah ke tanah dapat mengakibatkan terhalangnya proses penyerapan peresapan sinar matahari dan air ke tanah.Sedangkan jika di bakar  lalu abunya memenuhi udara akan menghasilkan dioksin yang berbahaya jika dihirup manusia.

Pada mulanya plastic diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia.Namun saat ini hamper di seluruh took, warung, dan rumah makan lainnya menggunakan plastic sebagai bahan pembungkus makanan.

Tak terbayang dalam sehari berapa banyak plastic yang sampah plasti yang telah ditimbulkan .Pada titik inilah akhirnya banyak dikampanyekan mengenai Indonesia Darurat Sampah Plastik dan diet ketat mengenai penggunaan plastic.

Sebenarnya sampah bukan hanya menjadi masalah di Indonesia saja tapi bahkan di hampir seluruh dunia .Sampah plastic sangat sulit terurai ,membutuhkan waktu hingga ratusan tahun hingga plastic terurai secara alami ,itupun akan berdampak pada tingkat produktifitas tanah. Contohnya di Bali ,Bali terkenal dengan keindahan bawah laut dan alamnya  ,namun apa yang terjadi jika keindahan laut itu rusak hanya karna sampah?

Banyak wisatawan asing yang datang ke Bali untuk menikmati keindahan nya .Dan jika  mereka mendapati atau melihat bahwa keindahan yang dibicarakan itu berbanding terbalik dengan kenyataanya ,secara otomatis para wisatawan itu akan menilai dan berpandangan negatif tentang Bali .

Sebagian besar pendapatan di Bali berasal dari bidang pariwisata,dan jika hanya karna sampah plastic, wisatawan enggan datang keBali yang mengakibatkan ketidak stabilan ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline