Peluh mengucur dari tubuh Ani (40) ketika melakukan gerakan demi gerakan workout boxing muaythai di satu sudut Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (4/11/2017). Ia bersama anaknya, Ines (17) dan beberapa wanita lain sore itu sudah akan mengakhiri olahraga yang berdurasi dua jam itu.
Menjelang senja satu persatu wanita yang didominasi ibu-ibu berdatangan dan jumlahnya semakin banyak. Mereka juga akan mulai olahraga tinju yang berpadu dengan seni beladiri dari Thailand ini, bergantian dengan kelompoknya Ani. Kekinian olahraga jenis ini banyak digemari ibu-ibu di Malang karena dianggap bermanfaat untuk kebugaran. Mereka yang ikut berasal dari berbagai latar belakang profesi mulai dari yang bekerja di kantor perusahaan swasta, wiraswasta, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga atau PNS.
Ani bahkan mengajak serta keluarganya, termasuk suaminya, Wawan (45) mengikuti olahraga yang dinilai cepat untuk menurunkan berat badan di usianya yang sudah semakin menua. Dibandingkan olahraga lain yang pernah diikutinya, olahraga ini dinilainya lebih efektif. Ia sebelumnya pernah ikut gym tetapi itu menurutnya tidak cukup membantu mewujudkan impiannya yang ingin memiliki berat badan ideal.
"Saya sudah ikut sekitar dua bulan ini karena sudah over weight cari-cari olahraga yang tepat, ada teman yang ikut boxing ini saya coba ikut. Anak saya juga ikut beratnya sudah 78 kilogram mendekati obesitas akhirnya disarankan untuk olahraga malas sekali gak disiplin saya ajak ikut boxing Alhamdulillah turun tujuh kilogram satu bulan. Kalau saya dari 67 sekarang 65, turun dua kilogram satu bulan, itupun gak rutin," tutur Ani.
"Kalau ini pembakarannya sampai 900 kalori jadi lebih cepat dan lebih banyak. Kalau gym itu rata-rata cuka 300-400, kalau zumba maksimal 800. Dulu pernah ikut gym tapi kalau gak rutin malah tambah melar dan melarnya itu lebih besar," tambahnya.
Demi mendapatkan tubuh yang ideal dirinya memang harus berlatih keras. Tidak jarang dia merasakan pegal atau mengalami cedera ringan ketika salah tumpuan saat melakukan pijakan kaki. Namun itu tidak menjadi masalah baginya karena manfaat setelah berolahraga jauh lebih besar.
"Berat banget, kelihatannya pukulannya mudah tapi yang dikeluarkan itu benar-benar sekuat tenaga. Awalnya saya tidak bisa sama sekali gerak tapi lama-lama jadi terbiasa," ucapnya.
Sementara itu, dengan berolahraga juga dapat menunjang aktivitas Ani sebagai ibu rumahtangga sekaligus wiraswasta di bidang percetakan yang menuntut mobilitas tinggi. Setiap satu pekan sekali wanita asal Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Malang ini harus ke Surabaya mengendarai mobil untuk keperluan bisnisnya. Sebelum rutin berolahraga dia merasa mudah lelah, pegal, letih dan lesu ketika beraktivitas, tetapi kini fisiknya jauh lebih bugar dan bebas pegal.
"Sekarang setelah berolahraga seperti jauh lebih ringan, tidak mudah lelah. Pola makan juga diatur. Kelihatannya usianya lebih muda, sebelum olahraga saya seperti kelihatan orang yang sudah berusia 60 tahun. Biasanya saya kalau berangkat ke Surabaya rasanya ngantuk, lelah sekarang sudah lebih bugar," ungkapnya.
Bagi dia olahraga sangat diperlukan oleh seseorang yang telah berusia di atas 35 tahun. Itu karena di usia yang sudah beranjak senja perlahan sel tubuh juga ikut menua. Dengan berolahraga setidaknya sel tubuh akan lebih mula. Karena tak heran kalau ibu-ibu kini menggemari olahraga jenis ini.
"Di atas 35 memang sudah harus olahraga kalau gak gitu sel tubuh kita akan cepat menua. Ibu-ibu sekarang di Malang banyak yang ikut karena cepat menurunkan berat badan. Yang obsesinya tubuhnya cepat turun senang ikut boxing ini," ujarnya.