Masyarakat lintas Daerah Operasional (Daop) 9 Jember pasti sudah tidak asing dengan Kereta Api Tawang Alun. Kereta yang mengambil nama dari tokoh raja di wilayah Kabupaten Banyuwangi ini adalah satu-satunya kereta api yang melayani rute Banyuwangi-Malang dan sebaliknya.
Kereta Api Tawang Alun berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021 memiliki nomor perjalanan 313-316. Dimana KA 314/315 adalah perjalanan kereta api dari Stasiun Ketapang-Stasiun Bangil-Stasiun Malang Kota Lama dan KA 316/313 adalah perjalanan kereta api dari Stasiun Malang Kota Lama-Stasiun Bangil-Stasiun Ketapang.
Setiap harinya, Kereta Api Tawang Alun beroperasi sebanyak 2 perjalanan (1 dari Banyuwangi, 1 dari Malang) dan dilayani oleh 1 rangkaian (trainset) yang terdiri atas 5 kereta kelas ekonomi berkapasitas 106 penumpang (K3), 1 kereta makan dan pembangkit (KMP3), dan 1 kereta bagasi (B) milik Depo Kereta Ketapang.
Kereta Api Tawang Alun merupakan kereta api yang masih mendapatkan subsidi public service obligaton (PSO) sehingga tarifnya pun sangat terjangkau. Dengan jarak tempuh sekitar 310 km dan waktu tempuh 7 jam 35 menit, pelanggan kereta api hanya perlu membayar sebesar Rp62.000,00. Untuk perjalanan parsial, tarifnya hanya sekitar Rp58.000,00.
Penerus Kereta Api Rengganis
Layanan Kereta Api Banyuwangi-Malang tercatat dimulai pada dekade 90-an. Saat itu, lintas ini dilayani oleh Kereta Api Rengganis.
Beberapa sumber mengatakan bahwa Kereta Api Rengganis dioperasikan hingga Stasiun Kediri. Sementara ada juga catatan lain yang menyebutkan bahwa kereta api tersebut sama halnya dengan Kereta Api Tawang Alun yang melayani rute Banyuwangi-Malang saja.
Rengganis, tercatat memiliki 2 trainset kelas ekonomi untuk melayani perjalanan dari Banyuwangi-Malang dan sebaliknya. Saat itu, nomor perjalanannya adalah 262 dan 265.
Pada dekade 2000-an, tepatnya di tahun 2002, Kereta Api Rengganis diberhentikan operasionalnya karena beberapa alasan, seperti rendahnya okupansi penumpang serta seringnya terjadi kecelakaan. Selain Rengganis, Kereta Api Indonesia (KAI) yang saat itu masih bernama PT Kereta Api (KA), juga melakukan pemberhentian massal beberapa kereta api seperti Purbaya, Tawang Mas, Tirtonadi, Gaya Baru Malam Utara, Cisadane, dan Galuh.
Di tahun yang sama, lahirlah kereta api lain yang menjadi penyederhanaan layanan Rengganis dengan nama Tawang Alun. Belum jelas kapan tanggal dan bulan pasti awal beroperasinya Kereta Api Tawang Alun.
Kereta Api Antar Kota Tersantai dan Termurah
Sejak awal pengoperasiannya, Kereta Api Tawang Alun bisa dibilang menjadi kereta api antar kota tersantai. Setidaknya hingga dekade 2010-an. Salah satu alasannya, yaitu kereta api ini kerap didinasi oleh lokomotif jenis BB 301 atau BB 304. Lokomotif dua kabin yang dibuat oleh pabrikan Fried Krupp Jerman Barat itu setidaknya mulai berdinas pada dekade tahun 60-an hingga 70-an. Bisa dikatakan relatif tua.