Kereta Api Indonesia (KAI) pada beberapa waktu terakhir tampak gencar melaksanakan penghijauan, baik di area stasiun maupun di area perkantoran.
Program ini adalah bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KAI untuk mendukung kelestarian lingkungan.
Menurut penjelasan Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, program tersebut diharapkan mampu membantu target nol emisi pada tahun 2060.
Adanya penanaman pohon dan tanaman lain ini dapat menjadikan udara lebih bersih, menyerap polusi, dan mengurangi dampak pemanasan global.
Sepanjang tahun 2021, KAI sudah melaksanakan penanaman dengan jumlah lebih dari 15 ribu pohon, tepatnya 15.072 pohon.
Penanaman tersebut dilakukan di wilayah stasiun dan area kerja perkantoran KAI di Pulau Jawa dan Sumatera, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya.
Adapun pepohonan yang ditanam antara lain adalah pucuk merah, brokoli kuning, tabebuya, trembesi, pule, buah-buahan dan masih banyak lagi.
Selain membantu target nol emisi, program penghijauan KAI ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api dengan cara menerapkan stasiun hijau dan ramah lingkungan.
Stasiun yang dipenuhi tanaman dan asri akan memberikan rasa segar, sejuk, dan menenangkan pikiran pelanggan kereta api.
Sebagai contoh di Hall Stasiun Gambir, KAI telah melengkapi bagian aula stasiun tersebut dengan sebuah taman kecil yang dilengkapi dengan kolam.