Aji Santoso, pelatih yang mendampingi timnas ke Bahrain dengan kekalah 10-0 akhirnya dihukum FIFA. Tak tanggung-tanggung, pelarangan mendampingi timnas selama empat pertandingan ditambah denda sebesar 6000 franch Swiss harus diterimanya.
Inilah akibat mengeluarkan pernyataan yang tak senonoh dalam koridor kekuasaan FIFA. Aji dilaporkan menyerang perangkat pertandingan dengan tudingan permainan uang atas kekalahan anak asuhannya sampai 10-0.
Tentu tak ada kompromi bila FIFA telah menangani hal tsb. FIFA begitu tegas menjalankan UU nya.
Sanksi ini menjadi peringatan bagi Djohar Arifin dan kawan-kawan yang juga telah dengan sembarangan mengatakan hal yang tak senonoh. Beberapa bulan lalu mereka dengan pongah mencap ilegal dan haram ke liga ISL namun dikemudian hari atau tepatnya beberapa waktu lalu mereka mencoba menganulir apa yang mereka katakan dengan cara yang terlihat ingin tampil bak pahlawan seakan-akan mereka dewa penolong bagi klub-klub ISL beserta pemainnya. Mereka berkata bahwa apa yang mereka lakukan telah dikordinasikan dgn FIFA dan FIFA telah merestuinya. Namun ada yang aneh, apa yang mereka katakan sebuah restu hanya berupa lisan saja. Mereka selalu berkata seperti Nazarudin: katanya....katanya....katanya........Tak ada bukti tertulis
Tapi harus diingat, tak lama lagi Djohar dan kawan-kawan bukan lagi menghadapi klub atau pemain ISL melainkan FIFA. Segala perbuatan baik atau buruknya akan terlihat. Semoga mereka mendapatkan hal yang setimpal.
Alam senantiasa membuat sesuatu menjadi imbang,
reaksi bukan sesuatu hal yang patut disesali, Sebablah yang semestinya jadi cerminan.
Sumber opini: http://www.tribunnews.com/2012/04/17/umpat-wasit-aji-santoso-disanksi-fifa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H