Lihat ke Halaman Asli

Penerapan Nilai Islam Muhammadiyah dalam Kehidupan Organisasi SMK Kesehatan Kaltara Tarakan

Diperbarui: 8 Januari 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                        (Sumber: https://bincangsyariah.com)

                                                                                                  

*Ludovikus Duhu, S.Kep., Ns. *Dr. Nurchayati, S.Kep., Ns., M.Kep*

*Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta*

SMKS Kesehatan Kaltara merupakan Sekolah Kesehatan Pertama di Provinsi Kalimantan Utara, didirikan sejak tahun 2008 oleh Yayasan Pendidikan dan Sosial Kaltara Tarakan, dan telah mendapatkan izin operasional dari Dinas Pendidikan Kota Tarakan, dan pada tahun 2012 telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah (BAP-S/M) dengan peringkat A (Unggul). 

Sejak pendiriannya SMK Kesehatan Kaltara telah meluluskan lebih dari 1000 lulusan dengan berbagai latar belakang agama, suku dan budaya yang berbeda-beda dan tersebar di beberapa unit kerja di Kalimantan utara. Berdasarkan data DAPODIK Pendidikan tahun 2022 jumlah siswa yang beragama islam sebanyak 90,5%, beragama Kristen sebanyak 6,9% dan beragama katholik sebanyak 2,6%. Sedangkan data pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan latar belakang agama terdiri dari 90% beragama islam, beragama Kristen 3,3% dan beragama katholik sebanyak 6,7%. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa, guru dan tenaga kependidikan di SMKS Kesehatan Kaltara Tarakan beragama islam dimana jumlah siswa yang beragam islam sebanyak 90,5% dan  pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 90%.(Dapodik, 2022)

Dalam menjalankan kehidupan organisasi, SMKS Kesehatan Kaltara Tarakan selalu memegang teguh prinsip toleransi yang walaupun mayoritas warga sekolah beragama islam. Ketua yayasan pendidikan dan sosial kaltara Bapak Drs. H. Mustamin Bahcri, M.Ap selalu menyampaikan pesan-pesan moral terkait nilai-nilai toleransi dalam kehidupan persekolahan. Toleransi merupakan suatu sikap yang penting dalam kehidupan sosial antar umat beragama. Tanpa adanya toleransi dalam sebuah komunitas tertentu, maka pasti timbul konflik. Roni Ismail dalam tulisannya yang berjudul Konsep Toleransi Dalam Psikologi Agama (Tinjauan Kematangan Beragama) menyebutkan bahwa tidak ada satu agama dan sistem sosial keagamaan mana pun yang menganjurkan kebencian konflik kekerasan dan perang. (Hafidzi, 2019)

Bagaimana penerapan Nilai Islam Muhammadiya di SMKS Kesehatan Kaltara Tarakan?

Kehidupan persekolahan para guru, staf tata usaha dan siswa di SMK Kesehatan Kaltara, senantiasa berpegang teguh pada kebiasan saling menghargai dan menghormati antara sesama warga sekolah. Hal ini tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah seperti kegiatan imtaq dimana kegiatan imtaq ini dijadwalkan oleh sekolah pada setiap hari selasa. 

Pada hari tersebut semua warga sekolah dapat dengan khusuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Warga sekolah beragama islam menjalan sholat Dhuha di pagi hari mulai jam 7 pagi, yang beragama Kristen dan katholik melaksanakan ibadah pagi hari dan disediakan tempat beribadah oleh sekolah. Demikian juga pada pukul 12.00 s.d 13.00 setiap harinya, warga sekolah diwajibkan untuk menjalankan kewajiban agamanya masing-masing. Hasil observasi menunjukkan bahwa warga sekolah yang beragama islam yang merupakan agama mayoritas tidak pernah melarang siswa minoritas untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Sekolah memberikan kebebasan dan keleluasaan untuk setiap warga sekolah menjalankan kegiatan keagamaan. Kegiatan seperti ini sudah menjadi kebiasan sehari-hari yang dilakukan oleh semua warga sekolah. Dan Agama Islam secara positif mendukung kerukunan hidup beragama. Sikap kerukunan hidup yang tertanam dalam setiap pribadi muslim adalah berdasarkan atas pengajaran Al-Qur'an dan Sunnah. (UIN Jakarta & Darajat, 2017)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Adistya Iqbal Irfani, dkk (2013) memandang bahwa toleransi sebagai sebuah sikap dan perbuatan untuk dapat menjalankan kegiatan dalam kehidupan masyarakat secara bersama-sama tanpa membedakan agama atau organisasi yang dianut. Toleransi tidak hanya berupa sikap saling menghormati terhadap segala perbedaan yang ada diantara para penganut tetapi harus diwujudkan dalam bentuk kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan secara bersama-sama. (Irfani, et al., 2013)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline