Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

100 Hari Politik Luar Negeri Indonesia: Strategi Baru di Tengah Dinamika Global

Diperbarui: 24 Januari 2025   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQZhmt06K_GfZ_GoXIC5j-66fxW_rf0Xbgm7MVnBxYQpYSbeYiD9q08nOQi&s=10

Memasuki 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran, kebijakan luar negeri Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik. Periode ini ditandai dengan upaya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional melalui berbagai inisiatif diplomatik dan kerjasama strategis. 

Inisiatif dan aktivisme diplomasi Indonesia itu muncul di tengah situasi global yang dinamis. Politik global ditandai oleh persaingan global antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Ukraina, AS dan China di Laut China Selatan, konflik berkepanjangan di Timur Tengah, dan dampak global sebagai akibat dari perubahan kepemimpinan AS.

Dengan situasi global seperti itu, Presiden Prabowo menavigasi diplomasi Indonesia berdasarkan doktrin politik luar negeri bebas dan aktif. Navigasi itu diperlukan agar Indonesia dapat memaksimalkan keuntungan bagi kepentingan domestiknya, tanpa terombang-ambing di antara persaingan global.

Pendekatan Lebih Berani

Menteri Luar Negeri Sugiono, dalam Pernyataan Pers Tahunan (PPTM) 2025, menegaskan komitmen Indonesia untuk menerapkan politik luar negeri bebas aktif dengan pendekatan yang lebih berani. 

Komitmen itu mencakup peningkatan kerjasama pertahanan dan keamanan maritim, terutama dalam menghadapi dinamika di Laut China Selatan. Langkah ini secara jelas menunjukkan respons proaktif Indonesia terhadap perubahan geopolitik regional.

Sebagai panduan diplomasi, keberlanjutan PPTM di pemerintahan Prabowo memang perlu diapresiasi, khususnya terkait isu keberlanjutan. Selain itu, keberlanjutan PPTM juga menunjukkan komitmen keterbukaan diplomasi Indonesia kepada masyarakat, baik di tingkat domestik maupun internasional.

Dalam 100 hari ini, pemerintahan Prabowo dan Gibran memperoleh tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi. Bahkan capaian ini lebih tinggi ketimbang pemerintahan sebelumnya.

Keanggotaan di BRICS

Salah satu langkah signifikan diplomasi Prabowo adalah keberanian Indonesia bergabung sebagai anggota penuh BRICS. Status ini menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama di dalam blok itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline