Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Gencatan Senjata: Menuju Perdamaian Antara Israel-Palestina?

Diperbarui: 16 Januari 2025   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSfXiUjV3GCzryddk53A3IcpRh_P4Wlw-ahXprLZ8emQrDz_euEO1eAtC_x&s=10

Gencatan senjata yang direncanakan mulai berlaku pada hari Minggu mendatang membawa harapan baru bagi upaya perdamaian di Timur Tengah. Konflik yang terus berlarut antara Israel dan Palestina telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi kedua belah pihak, khususnya masyarakat sipil di Gaza yang telah mengalami blokade selama bertahun-tahun. 

Meskipun gencatan senjata kali ini dapat dilihat sebagai langkah maju, tantangan besar masih mengintai. Sejarah panjang konflik, pelanggaran kesepakatan sebelumnya, dan dinamika politik kedua pihak menimbulkan keraguan tentang keberlanjutan kesepakatan ini. 

Untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan, diperlukan analisis mendalam tentang peluang dan ancaman yang mungkin terjadi.

Rapuhnya perdamaian

Sejarah konflik antara Israel dan Palestina dipenuhi dengan pelanggaran terhadap berbagai kesepakatan gencatan senjata. Israel, dalam beberapa kesempatan, dituduh melanggar perjanjian dengan melakukan serangan udara atau operasi militer di wilayah Gaza, meskipun perjanjian tersebut dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan. 

Ada banyak contohnya. Misalnya, setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah di Lebanon pada tahun 2024, Israel dilaporkan melakukan hampir seribu pelanggaran dalam waktu satu bulan. Pelanggaran itu mencakup serangan udara dan penembakan di wilayah Lebanon selatan, yang justru memperburuk ketegangan. 

Dalam kasus konflik dengan Hamas, Israel juga pernah melanjutkan serangan militer hanya beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata dengan alasan adanya ancaman dari kelompok tersebut. Pola ini menunjukkan adanya tantangan mendalam dalam membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang bertikai.

Faktor utama penyebab terjadinya pelanggaran kesepakatan itu sering kali berkaitan dengan masalah keamanan nasional. Israel, sebagai negara yang terus-menerus menghadapi ancaman dari kelompok bersenjata Palestina, cenderung mengambil tindakan preventif ketika mendeteksi adanya potensi serangan. 

Langkah-langkah ini sering kali dianggap melanggar kesepakatan gencatan senjata oleh komunitas internasional dan pihak Palestina, meskipun Israel melihatnya sebagai langkah defensif yang sah. 

Faktor lainnya adalah tekanan politik domestik di Israel menjadi faktor lain yang memperumit situasi. Pemerintah Israel kerap menghadapi tekanan dari kelompok politik konservatif dan masyarakatnya untuk menunjukkan ketegasan dalam melawan ancaman keamanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline