Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Jakarta Pasca-Ibukota: Pertarungan Tiga Visi untuk Masa Depan Kota Global

Diperbarui: 8 Oktober 2024   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQb6OMgjQpXjPzjnpFWI5H4Fadxa32-kpQEoQ&usqp=CAU

Pemilihan Gubernur Jakarta pada 2024 tetap menjadi peristiwa politik yang sangat penting dan menarik, meskipun Jakarta telah kehilangan statusnya sebagai ibu kota negara. Meski pusat pemerintahan telah dipindahkan ke Nusantara di Kalimantan Timur, Jakarta masih memainkan peran krusial dalam politik, ekonomi, dan kehidupan sosial Indonesia.

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang bersaing dalam Pilkada Jakarta 2024 adalah pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil - Suswono, Dharma Pongrekun - Kun Wardana, dan Pramono Anung - Rano Karno

Ridwan Kamil, mantan Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, berpasangan dengan Suswono, mantan Menteri Pertanian. Mereka diusung oleh koalisi besar 12 partai, termasuk Gerindra, Golkar, PKS, Nasdem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, Garuda, Gelora, Perindo, dan PPP. Dukungan luas ini menunjukkan kekuatan politik yang signifikan.

Dharma Pongrekun dan Kun Wardana muncul sebagai pasangan independen, membawa perspektif baru dalam kontestasi politik Jakarta. Kehadiran mereka menawarkan alternatif bagi pemilih yang mencari opsi di luar partai politik tradisional.

Pramono Anung, mantan Sekretaris Kabinet, berpasangan dengan Rano Karno, mantan Gubernur Banten dan aktor terkenal. Mereka didukung oleh PDIP dan Partai Ummat, menggabungkan basis massa PDIP yang solid dengan dukungan dari kelompok Muslim.

Dalam debat perdana yang digelar pada Minggu, 6 Oktober 2024, ketiga pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka untuk Jakarta. Tema debat, "Penguatan Sumber Daya Manusia dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global," mencerminkan tantangan utama yang dihadapi Jakarta pasca-pemindahan ibu kota.

Ridwan Kamil-Suswono menekankan pada pembangunan infrastruktur cerdas dan berkelanjutan. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan dan meningkatkan proyek-proyek smart city yang telah dimulai di Jakarta, seperti pengembangan sistem transportasi terintegrasi dan pengelolaan sampah berbasis teknologi. Kamil juga menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan pangan Jakarta melalui urban farming dan kerjasama dengan daerah sekitar, memanfaatkan keahlian Suswono di bidang pertanian.

Dharma Pongrekun-Kun Wardana membawa perspektif segar dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan UMKM. Mereka mengusulkan program-program inovatif seperti inkubator startup khusus untuk warga Jakarta dan revitalisasi pasar tradisional menjadi pusat ekonomi kreatif. Pasangan ini juga menekankan pentingnya partisipasi warga dalam pengambilan keputusan kota melalui platform digital.

Pramono Anung-Rano Karno memfokuskan diri pada kebijakan ekonomi makro dan hubungan internasional. Mereka memaparkan rencana untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat keuangan regional, termasuk insentif untuk menarik lebih banyak perusahaan multinasional. Pasangan ini juga menekankan pentingnya diplomasi kota untuk meningkatkan kerjasama internasional Jakarta.

Ketiga pasangan calon sepakat bahwa meskipun bukan lagi ibu kota, Jakarta tetap memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang kompetitif. Mereka menyoroti pentingnya investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline