Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Kopi di Keramaian Pasar

Diperbarui: 7 Juli 2024   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

d1r9hss9q19p18.cloudfront.net

Di keramaian pasar, aku duduk sendirian,
Kopi hitam mengisi cangkirku,
hampa dalam pandangan.
Biji kopi, perjalanan jauh dari India ke sini,
Seperti cerita hidup yang tak pernah berhenti.

Ketika kopi mengalir di bibirku, aku merenung,
Foucault pun bertitah, kuasa bersembunyi dalam diskursus.
Kopi, seperti kekuasaan yang mengatur pikiran,
Mengalir di antara kita, mengisi ruang dan waktu.

Dalam setiap tegukan, aku merasakan sejarah,
Perkebunan di Priangan, zaman kolonial yang berlalu.
Kopi bukan sekadar minuman, tapi pembelajaran,
Orang Jawa mengolah pikiran, memaknai kehidupan.

Hampa dan sendirian, aku terpesona oleh aroma,
Kopi yang pahit menjadi manis, seperti perjuangan.
Di tengah keramaian pasar, aku menemukan diri,
Dalam cangkir kopi, ada cerita yang tak pernah mati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline