Lihat ke Halaman Asli

Ludiro Madu

TERVERIFIKASI

Dosen

Peran Perempuan dalam Transisi Energi Lokal yang Berkeadilan

Diperbarui: 16 Juni 2024   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

encrypted-tbn0.gstatic.com

Transisi energi dari sumber fosil ke energi terbarukan merupakan sebuah keniscayaan di tengah ancaman perubahan iklim. Namun, proses transisi ini harus mempertimbangkan aspek keadilan, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan. 

Perempuan memiliki peran krusial dalam menjembatani tradisi dan teknologi dalam upaya transisi energi lokal yang berkeadilan. Oxfam, sebagai organisasi internasional yang fokus pada isu keadilan sosial, juga mendukung pentingnya transisi energi adil dan melibatkan peran perempuan.

Ada beberapa peran perempuan dalam transisi energi adil. Pertama adalah peran domestik. Perempuan, khususnya di negara berkembang, seringkali menjadi pengelola utama energi dalam rumah tangga. 

Mereka bertanggung jawab atas penggunaan energi untuk memasak, penerangan, dan aktivitas domestik lainnya. Kedekatan perempuan dengan energi ini merupakan potensi besar dalam mengupayakan transisi energi yang adil dan inklusif.

Peran kedua adalah partisipasi pada inisiatif atau proyek komunitas. Proyek-proyek energi terbarukan yang melibatkan perempuan terbukti lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. 

Proyek Pro-Women for Renewable Energy yang digagas oleh Rumah Energi berupaya memberdayakan perempuan dalam transisi energi melalui pelatihan, pendampingan, dan advokasi kebijakan. 

Menjembatani Tradisi dan Teknologi

Dalam proses transisi energi, isu kearifan lokal dan tradisi masyarakat sangat penting untuk dipertimbangkan. Perempuan, sebagai penjaga tradisi, dapat berperan dalam mengintegrasikan teknologi energi terbarukan dengan nilai-nilai lokal. 

Misalnya, penggunaan kompor biomassa yang lebih efisien dan ramah lingkungan dapat menjadi jembatan antara tradisi memasak dengan kayu bakar dan teknologi modern.

Selain itu, pengetahuan tradisional perempuan terkait tumbuhan dan ekosistem lokal dapat berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan berbasis biomassa. Kolaborasi antara pengetahuan tradisional dan ilmu pengetahuan modern dapat menghasilkan solusi energi yang lebih kontekstual dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline