Piala Eropa atau Euro 2024 diselenggarakan di Jerman pada 14 Juni hingga 14 Juli 2024. Pesta bola Eropa itu tidak hanya menjadi ajang sepak bola bergengsi antar-negara Eropa, namun juga memiliki dimensi geopolitik yang signifikan.
Penggemar sepakbola di seluruh dulu diperkirakan mengarahkan radar perhatiannya ke Benua Biru untuk menyaksikan turnamen empat tahunan ini. Sangat menarik membicarakan tim negara mana yang bakal mencapai puncak sebagai juara Euro 2024.
Terlepas dari itu semua, tak dapat disangkal, pesta bola ini digelar di tengah dinamika politik dan keamanan yang kompleks di kawasan Eropa. Ajang itu diselenggarakan dintengah konflik yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Peristiwa olahraga internasional, seperti Euro 2024 atau Olimpiade Paris 2024, tidak pernah bebas dari konteks politik global. Event olahraga besar kerap menjadi panggung bagi negara-negara untuk menunjukkan kekuatan, mempromosikan kepentingan, dan menggunakan soft power mereka.
Tuan rumah Euro 2024, Jerman, dikenal sebagai kekuatan ekonomi dan politik yang berpengaruh di Eropa. Dengan menjadi tuan rumah, Jerman berkesempatan untuk menunjukkan kepemimpinannya dan memperkuat posisinya sebagai aktor kunci dalam perpolitikan Eropa. Selain itu, kesuksesan penyelenggaraan Euro 2024 dapat meningkatkan citra dan pengaruh Jerman secara global.
Namun begitu, bayangan konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung menjadi tantangan geopolitik yang signifikan bagi Euro 2024. Ketegangan politik antara Rusia dengan negara-negara Eropa lainnya telah meningkat sejak invasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Uni Eropa dan sekutunya telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia sebagai respons atas agresinya. Akibatnya, hubungan bilateral Uni Eropa dan Rusia sedang tidak baik-baik saja.
Dalam konteks ini, partisipasi Rusia di Euro 2024 menjadi isu yang kontroversial. Banyak pihak mendesak UEFA, badan sepak bola Eropa, untuk melarang Rusia berkompetisi sebagai sanksi atas tindakannya di Ukraina. Kebijakan mengizinkan Rusia untuk ambil bagian di Euro 2024 dapat dilihat sebagai bentuk legitimasi atas agresi militernya.
Di sisi lain, pengecualian Rusia dapat memicu kecaman dari Moskow dan memperburuk ketegangan politik dengan Eropa. UEFA dituntut bersikap netral dalam suasana geopolitik yang pelik ini.
Keamanan juga menjadi aspek geopolitik yang krusial dalam penyelenggaraan Euro 2024. Ancaman seperti terorisme, hooliganisme, dan serangan siber dapat meningkat di tengah ketidakstabilan yang dipicu oleh konflik Rusia-Ukraina.