Dukungan Indonesia kepada perjuangan Palestina semakin menguat pada akhir-akhir ini. Indonesia telah lama berdiri di garis depan advokasi internasional untuk hak-hak kemerdekaan Palestina.
Berbagai platform dan forum internasional digunakan Indonesia untuk menarik perhatian dan dukungan internasional terhadap perjuangan Palestina. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah ditunjuk Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) sebagai salah satu menlu yang mengupayakan perdamaian untuk Palestina.
Melalui diplomasi multilateral, Indonesia tidak hanya memperkokoh posisi politik dan moralnya sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia. Selain itu, Indonesia juga memperlihatkan kepemimpinan dalam mendukung keadilan dan perdamaian global.
Forum internasional
Penggunaan forum internasional oleh Indonesia merupakan langkah strategis dalam pengaggaran dukungan global. Seperti diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri, kebijakan luar negeri Indonesia terhadap Palestina menjadi bagian integral dari upayanya memperkuat diplomasi dan pengaruh internasional.
Salah satu aksi penting Indonesia adalah partisipasinya di Mahkamah Internasional (MI) di Den Haag. Pada 23 Februari 2021, Indonesia secara resmi menyampaikan pernyataan lisan, mengikuti penyampaian dua pernyataan tertulis sebelumnya pada Juni dan Oktober 2023.
Indonesia mendesak MI untuk mengeluarkan fatwa hukum (advisory opinion) atas kebijakan dan praktik Israel terhadap Palestina yang berpotensi melanggar hukum internasional. Indonesia memandang MI memiliki kapasitas penuh untuk mempertimbangkan kasus ini untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai.
Forum lainnya adalah Konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi internasional ini sering menjadi panggung bagi Indonesia untuk menyuarakan dukungan kepada Palestina, mengumpulkan solidaritas internasional demi mencapai solusi yang adil dan berkelanjutan.
Menurut Jones (2021), "Indonesia's active role in international forums, like the United Nations, presents a critical leverage for Palestine in the global arena, reflecting a strategic diplomacy that extends beyond regional politics to address global justice and human rights issues." Peran itu menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memperjuangkan hak-hak Palestina, tetapi juga mengangkat standar global terkait keadilan dan hak asasi manusia.